Lahirlah seorang anak kecil bernama Raden Nuna Putra Janjak yang membawa sebuah keris.
Sedangkan gadis kelahiran anak panah itu diberi nama Dewi Rinjani.
Setelah dewasa, Dewi Mas menceritakan kisahnya kepada dua orang anaknya.
Ketika Raden Nuna Putra Janjak mengetahui ayahnya telah mengusir ibunya, ia menjadi sangat marah dan berlayar ke Lombok bersama rombongan.
BACA JUGA:Menaklukkan Puncak Jaya, Pengalaman Mendaki Gunung Tertinggi di Indonesia!
Sesampainya di istana, terjadi keributan antara Raden Nuna Putra Janjak dan para pengawal.
Raden Nuna yang menguasai Keris begitu sakti sehingga Datu Tuan harus turun tangan.
Saat keduanya sedang bertarung, terdengar suara dari kahyangan yang mengatakan bahwa Raden Nuna adalah putra kandungnya.
Datu Tuan menangis dan menyesalinya, dan segera membawa Permaisuri ke Bali.
BACA JUGA:Goa Cianjur, Menelusuri Keangkeran dan Keindahan di Gunung Gede!
Akhirnya mereka kembali ke istana dan hidup damai tanpa ada dendam terhadap Sangar Tutul.
Datu Tuan menyerahkan tahta kepada Raden Nuna Putra Janjak.
Datu Tuan kemudian mundur ke pegunungan ditemani Dewi Rinjani.
Mereka bermeditasi di puncak gunung dan Dewi Rinjani diangkat menjadi ratu oleh jin.
BACA JUGA:Keanekaragaman Hayati Gunung Jayawijaya, Surga Flora dan Fauna!
Sejak saat itu, puncak tertinggi Lombok diberi nama Gunung Rinjani. *