Masjid yang berdiri di atas tanah seluas 50 hektar ini dibangun sejak tahun 2001 dan dibuka untuk umum pada akhir tahun 2006, tepatnya pada tanggal 31 Desember 2006 atau bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1427.
Masjid Kubah Emas memiliki kapasitas menampung jemaah hingga 20.000 ribu orang.
Secara keseluruhan, masjid ini memiliki lima buah kubah yang terdiri atas satu buah kubah utama dan empat buah kecil.
Jumlah kubah masjid ini melambangkan rukun Islam. Bila ditilik dari arsitektunya, masjid Merujuk pada arsitektur masjid-masjid di Timur Tengah.
BACA JUGA:Pesona Alam Wisata Air Terjun Berunyau, Kapuas Hulu
Masjid Kubah Emas memiliki desain interior dan eksterior yang berbeda dari masjid pada umumnya.
Desain Masjid Dian Al-Mahri, baik interior maupun eksteriornya sebagian besar didominasi warna emas serta warna-warna pastel, seperti kuning muda dan coklat.
Hal yang paling menarik perhatian dari masjid ini adalah bagian kubah utama masjid ini yang berdiameter 16 meter dan dilapisi emas murni 24 karat.
Bahan pelapis ini membuat Masjid Dian Al-Mahri dijuluki sebagai Masjid Kubah Emas oleh masyarakat.
BACA JUGA:Wah Keren! Pesona Keindahan Alam Curug Cikaso Yang Memanjakan Mata Wisatawan
Desain inilah yang menambah kesan megah Masjid Kubah Emas, terutama kilauan emas dari masjid.
Tak mengherankan, Masjid Kubah Emas dinobatkan sebagai masjid termegah di kawasan Asia Tenggara.
Masjid Kubah Emas juga dilengkapi fasilitas-fasilitas penunjang yang nyaman dan bersih.
Masjid ini mempunyai lahan parkir dan halaman yang luas.
Beberapa fasilitas lain seperti kamar mandi, aula, kantin, hingga perpustakaan juga dimiliki oleh masjid ini. Selain itu, juga terdapat taman-taman di area masjid yang menambah kesan asri dan indah masjid ini.