Pelatih asal Portugal itu kemudian ia tidak puas dengan penampilan Houssem Aouar.
Ia sampai memberikan contoh permainan anak asuhnya bak berbeda ketika bermain di Serie A dan Liga Europa
"Namun, sekali lagi kami dangkal dalam bersikap, dalam menafsirkan momen pertandingan ini. Ada beberapa pemain yang sekali lagi melewatkan kesempatan untuk membuktikan diri mereka, contohnya Aouar.
"Ada beberapa yang berada di bangku cadangan dan tampil di Serie A dengan sikap yang hebat, kemudian di Liga Europa mereka tampil dengan sikap lamban, seperti tidak terbiasa berada di bangku cadangan dan kemudian tidak meningkatkan permainan," imbuhnya.
BACA JUGA: Debut Indah Ze Valente dan Irfan Bachdim Kontra Arema FC
Dengan menempati posisi kedua, Roma akan melaju ke babak play-off pada bulan Maret melawan salah satu tim yang menempati posisi ketiga di grup Liga Champions.
"Kami akan menghadapi play-off lainnya, akan sulit melawan tim yang terdegradasi dari Liga Champions.
Ini adalah dua pertandingan Eropa lainnya, salah satunya di Stadio Olimpico dengan penonton yang penuh, para penggemar menunjukkan kecintaan mereka.
"Saya tidak ingin membuat sebuah drama untuk melaju ke babak play-off.
BACA JUGA:Demi Lolos di Liga Champions, 5 Bintang Manchester United Ini Layak Starter vs Galatasaray
"Drama yang ada adalah bahwa kami memiliki sikap yang salah dari para pemain dan mereka yang keluar di babak kedua seperti itu, berulang kali.
Sejujurnya saya tidak memahaminya.
"Saya telah melatih 150 pertandingan Liga Champions, yang jauh lebih sulit, namun sepertinya ada orang-orang yang tidak memiliki sejarah hebat di Eropa dan memainkan pertandingan-pertandingan ini dengan sangat minim.
BACA JUGA:Erling Haaland Cetak Rekor Fantastis di Liga Champions
"Ada orang-orang yang memberikan segalanya selama 90 menit dan ada juga yang tampaknya tidak peduli dengan kompetisi ini."