Di teras kedua terdapat batu kursi, yang konon dijadikan tempat diskusi.
Batu-batu ini menyerupai tempat duduk, yang menunjukkan bahwa teras ini mungkin digunakan sebagai ruang pertemuan atau diskusi oleh masyarakat zaman dulu.
Teras Ketiga
Teras ketiga memiliki relief Kujang dan Tapak Maung. Kujang dan tapak maung ini identik dengan kerajaan Pajajaran dan Galuh.
BACA JUGA:7 Tips Mengatasi Anak Malas Belajar, Tanpa Memarahinya!Lakukan Ini.
Meskipun kerajaan-kerajaan ini jauh lebih muda dibandingkan dengan periode megalitikum, keberadaan relief ini menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh budaya yang panjang.
Teras Keempat
Di teras keempat terdapat batu Kanuragan atau pengujian.
Kata "Kanuragan" dalam bahasa Sunda terdiri dari dua kata, "Kanu" yang merujuk pada Sang Pencipta, dan "Raga" yang menunjukkan kekuatan Sang Pencipta.
BACA JUGA:Arkeolog Berhasil Menemukan Artefak Mirip Senjata Kuno di Situs Gunung Padang, Petanda Apakah Ini?
Teras ini mungkin digunakan untuk ritual pengujian kekuatan atau kemampuan seseorang.
Teras Kelima
Teras kelima merupakan teras terakhir dan paling tinggi di antara teras lainnya.
Di sini terdapat batu Singgasana yang dipercaya sebagai tempat akhir atau puncak ritual orang-orang pada masa itu.
Teras ini kemungkinan besar digunakan untuk upacara penting atau sakral.