KORANPAGARALAMPOS.CO - Situs Megalitikum Gunung Padang yang terletak di Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian para arkeolog dan peneliti sejarah.
Situs ini diyakini sebagai salah satu bukti kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban di masa lampau, yang keberadaannya masih menyimpan banyak misteri.
Salah satu misteri terbesar adalah hilangnya peradaban maju yang membangun situs ini pada sekitar 5200 sebelum masehi (SM). Keunikan Arsitektur dan Tata Letak Gunung Padang memiliki luas sekitar 291.800 meter persegi dan arsitekturnya menunjukkan perhitungan yang luar biasa.
BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Alam: 10 Gunung Menarik untuk Didaki di Medan
Arkeolog sekaligus anggota Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang, Ali Akbar, menjelaskan bahwa situs ini tidak hanya berada di tengah antaran beberapa gunung seperti Gunung Karuhun, tetapi juga mengarah tepat ke Gunung Gede Pangrango di sebelah utara.
"Lokasi Gunung Padang ini sendiri berada di tengah antaran beberapa gunung di sekelilingnya, seperti Gunung Karuhun dan Gunung lainnya. Gunung yang mengelilingi ini menjadi pintu masuk menuju Gunung Padang," kata Ali. Penempatan ini bukan kebetulan. Gunung Gede Pangrango sebenarnya tidak terletak pada nol derajat arah utara, tetapi condong 15 derajat ke arah Barat Laut.
Namun, teras-teras di Gunung Padang disusun dengan tumpukan tanah sehingga seluruh struktur bangunannya menghadap tepat ke Gunung Gede Pangrango.
BACA JUGA:Menakjubkan, Ini 10 Tempat Wisata di Sukabumi yang sangat Memanjakan Mata, Salahsatunya Danau Bacan
Bukti Keterlibatan Manusia Ali juga menegaskan bahwa bebatuan kekar kolom (columnar joint) dengan bentuk persegi lima memanjang yang ada di Gunung Padang disusun oleh manusia, bukan terbentuk secara alami.
"Bebatuannya alami, tapi dibangunnya oleh manusia. Terlihat dari struktur bangunan, kalau alami antara lapisan paling atas dengan lapisan tua yang terkubur di bawah tanah tidak akan ada sekarang tumpukan tanah, tapi Gunung Padang memiliki sekar gundukan tanah di masing-masing gundukan yang dibangun di beberapa zaman," kata dia. Arsitektur dan tata letak Gunung Padang membuktikan bahwa nenek moyang di Cianjur memiliki peradaban dan ilmu pengetahuan yang maju.
Hilangnya Peradaban Maju Namun, peradaban maju yang membangun Gunung Padang ini hilang secara misterius. Hingga saat ini, tidak ditemukan jejak apapun terkait masyarakat yang pernah tinggal di sana.
BACA JUGA:Menguak Pulau Samosir, Destinasi Wisata Budaya di Tengah Danau Toba yang Megah
"Yang tersisa hanya bangunan istimewa ini. Untuk jejak peradabannya hilang, sama seperti hilangnya peradaban kerajaan lain di Indonesia. Semuanya hilang secara misterius," kata Ali. Ali berharap pemerintah dan para peneliti kembali melakukan ekskavasi di Gunung Padang untuk mengungkap berbagai hal yang masih menjadi misteri.
"Masih banyak misteri yang belum terungkap, mulai dari diduga adanya ruangan di bawah struktur bangunan, usia struktur paling dasar, hingga hilangnya peradaban maju yang membuat situs ini. Kami berharap kalau ekskavasi diteruskan, misteri itu bisa terungkap," pungkasnya. Pentingnya Ekskavasi Lanjutan Ekskavasi lanjutan di Gunung Padang sangat penting untuk memahami lebih lanjut tentang peradaban yang membangun situs ini.
BACA JUGA:Misteri Air Abadi Danau Dieng, Teori dan Spekulasi! Ini Ulasanya!