Menurut legenda setempat, situs ini juga dianggap sebagai tempat bersejarah bagi Prabu Siliwangi, seorang raja Sunda yang terkenal dalam mitologi dan sejarah lokal.
Situs Gunung Padang bukan hanya sebuah tempat bersejarah, tetapi juga mencerminkan kemajuan teknologi dan sosial yang dicapai oleh masyarakat Indonesia kuno.
Pembangunan situs ini memerlukan keterampilan teknis yang tinggi serta kerja sama dan gotong royong yang kuat dari komunitasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal dan kolektivitas telah lama diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Menguak Misteri Gunung Padang, Benarkah Ini Jejak Peradaban Tertua di Dunia?
Potensi Wisata dan Tantangan Konservasi
Selain nilai sejarahnya, Situs Gunung Padang juga telah menjadi destinasi wisata yang populer di Cianjur.
Dengan pemandangan alam yang indah dan aura mistis yang menyelimuti situs ini, banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi dan mengeksplorasi tempat ini.
Namun, penting untuk menyadari bahwa situs ini juga menghadapi tantangan serius dalam hal konservasi.
BACA JUGA:6 Alat Gym yang Bisa Di Coba Bagi Pemula, Cobain Tipsnya!
Seringkali, pengunjung tidak menyadari betapa pentingnya untuk menjaga situs bersejarah ini.
Beberapa tindakan yang tidak bertanggung jawab, seperti menggores, mencorat-coret, menduduki, memindahkan, atau menginjak batu-batu prasejarah, dapat merusak nilai sejarah dan integritas situs ini.
Padahal, setiap batu yang ada di Gunung Padang merupakan bagian dari warisan budaya dan sejarah bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
Penting bagi pemerintah, pengelola situs, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam upaya pelestarian situs ini.
Edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya menjaga situs bersejarah dan penegakan aturan konservasi harus menjadi prioritas agar Gunung Padang tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.