Dari pernikahannya, Samaratungga memiliki putri yang bernama Pramodawardhani (Sri Kahulunan atau Sri Sanjiwana) dan Balaputradewa.
Nama Pramodhawardani tersebut yang akhirnya dinikahkan dengan Mpu Manuku atau yang dikenal sebagai Rakai Pikatan, ketika Samaratungga berkuasa.
Konon pernikahan itu memiliki arti sebab keduanya memiliki agama yang berbeda, yakni Hindu dan Buddha.
Mpu Manuku akhirnya juga bisa mendapat kan beberapa daerah bebas dari pajak dan diangkat sebagai penguasa di daerah Pikatan karena jasanya turut merawat Candi Bhumisambhara.
BACA JUGA:Kisah Sejarah Kerajaan Singasari, Dan Juga Masa Kejayaan.
Ada 5 Wisata Sejarah Dekat Candi Borobudur, Destinasi Penggemar Sejarah
1. Museum Kapal Samudra Raksa Museum Kapal Samudra Raksa adalah museum yang mengulas sejarah kemaritiman Nusantara, terletak di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.
Diresmikan oleh seorang Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI Alwi Shihab pada 31 Agustus 2005, museum ini adalah upaya pengembangan kreatif dan inovatif dengan misi mencerdaskan bangsa melalui visualisasi sejarah kemaritiman Nusantara.
Di dalamnya juga terdapat replika Kapal Samudra Raksa, koleksi benda-benda bersejarah, dan video dokumentasi ekspedisi Samudra Raksa.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu Inilah!Kisah Singkat Sejarah Kerajaan Kutai.
Pada Agustus tahun 2018, museum ini telah menambah wahana baru berupa Sinema Interaktif Petualangan Raka yang menggunakan teknologi digital berupa animasi tiga dimensi yang diputar pada layar LED.
2. Museum Karmawibhangga Museum Karmawibhangga, atau dikenal juga sebagai Museum Borobudur, merupakan sebuah museum arkeologi yang terletak di sebelah utara Candi Borobudur.
Candi Buddha yang berasal dari abad ke-8 Masehi ini telah berlokasi di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Museum ini menampilkan sebagai relief Karmawibhangga yang terukir sebagai kaki tersembunyi Borobudur, serta beberapa blok batu Borobudur yang terlepas.
BACA JUGA:5 Destinasi Sejarah Wisata Dan Budaya Akan Keindahannya.
Selain itu hal tersebut, museum juga memberikan artefak arkeologi yang ditemukan di sekitar Borobudur dan berasal dari berbagai situs purbakala di Jawa Tengah.