Bila terbiasa mengambil napas pendek-pendek, mulailah memanjangkan napas dan tetap menyesuaikannya dengan langkah kaki.
Bila sulit bernapas saat berjalan, angkat lengan ke belakang kepala untuk membuka paru-paru agar dapat bernapas optimal.
4. Bagi rute per setengah atau satu kilometer agar tidak terasa jauh.
Bisa juga dengan menetapkan satu titik di kejauhan, seperti pohon atau batu, dan fokuskan diri untuk mencapainya.
BACA JUGA:Eksplorasi Gunung Prau, Petualangan Mendaki di Puncak Bukit Teletubbies!
Meski mendaki gunung lebih menyenangkan dilakukan bersama teman, namun kurangi mengobrol, terutama di titik-titik sulit, karena selain membuang tenaga, juga menyulitkan pengaturan napas.
5. Istirahat sepuluh menit setiap satu jam dengan duduk dalam posisi kaki lurus dan sedikit di atas badan untuk memperlancar peredaran darah.
Jangan beristirahat di tempat berangin dan minumlah sedikit air.
Jangan terlalu lama beristirahat karena otot-otot yang sudah kencang akan kembali mengendur dan membutuhkan pemanasan kembali.
6. Pohon, akar, atau ranting tidak sepenuhnya dapat menahan tubuh, sehingga jangan biasakan menggunakannya sebagai tumpuan.
7. Selama perjalanan, buanglah sampah ke kantong plastik dan jangan dibuang di tempat, melainkan bawa hingga menemukan tempat sampah agar tidak mencemari lingkungan.
Bila memungkinkan, ambil juga sampah yang ditemukan di jalan.
Swmoga bermanfaat. *