Tiga Martinez, Dua Lionel: "Built to Last"

Selasa 16 Jul 2024 - 19:47 WIB
Reporter : rendi
Editor : rendi

Memilih Sampoli, bukan tanpa alasan. Sampoli-lah yang membawa negeri "Salvador Allende" (mantan Presiden Chili yang terbunuh) ini menjuarai Copa America 2015. Dengan mengalahkan Argentina di pertandingan akhir. Final.

BACA JUGA:JJB Pagaralam Bagikan 1.300 Bubur Asyura

Nasib Sampoli  manangani Timnas Argentina di Piala Dunia 2018, tidaklah seindah ketika membawa "Campeone" untuk Chili (Copa America 2015).

Rontok di babak gugur 16 besar "World Cup", membuat durasi kontrak sebagai arsitek Tim "Tango" (2017-2022), terancam. Lalu, diakhiri.

Sesungguhnya, saat itu, bukanlah Lionel Scaloni yang akan membesut Lionel Messi dkk, pasca Sampoli. Di samping Scaloni masih terlalu muda (40 tahun) di tahun 2018. 

Isu yang berkembang, nama-nama senior calon pengganti Jorge Sampoli adalah: Diego Simeone (veteran 1990/Atletico Madrid),  Marcello Galardo (pelatih River Plate), Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur), Ricardo Gareta (pelatih Peru).

BACA JUGA:Fakta Menarik Gunung Prau Dieng Wonosobo. Ini Uraiannya yang Kamu Harus Tau!

Semua prakiraan, meleset. Federasi Sepakbola Argentina (AFA), akhirnya menunjuk pelatih Timnas U-20 Argentina, Lionel Scaloni sebagai "caretaker" (pejabat sementara) sebagai pelatih kepala "Albiceleste" (Agustus 2018).

Scaloni tidak bekerja sendiri, dia dibantu oleh asistennya di U-20: Martin Tocalli dan mantan bintang Argentina, Pablo Aimar.

Mulailah mantan pemain Lazio (Italia) dan Deportivo de la Coruna (Spanyol), kelahiran Santa Fe  (Argentina) ini melakukan riset. Scaloni kemudian membuat program yang disebut "Built to Last", atau membangun Timnas Argentina untuk jangka panjang dari 'nol' (mulai Agustus 2018).

Lionel Scaloni merombak sebagian besar "line up" Jorge Sampoli di Piala Dunia 2018. Waktu itu belum ada: Lautaro Martinez, sang bintang pemecah kebuntuan, pencipta gol tunggal ke gawang Kolombia. Umpan manis Giovani Lo Celso inilah yang menjadikan Argentina menjadi juara Copa America untuk ke-16 kalinya.

BACA JUGA:Warisan Rasa Tradisi, Referensi 5 Makanan khas Sulawesi Selatan

Jorge Sampoli, memang kalah jeli dibanding Scaloni dalam menyusun skuad. Di samping tanpa Lautaro (Top scorer Copa America 2024), juga tanpa kiper terbaik Piala Dunia 2022 (Qatar), dan kiper terbaik Copa America 2024 (Emiliano Martinez).

Sampoli pun, tidak merekrut pemain muda terbaik Piala Dunia 2022, Enzo Fernandez, bek Alexis MacAllister, Lisandro Martinez, Christian Romero, Nahuel Molina, Gonzalo Montiel, 'striker' cepat Julian Alvarez, Alejandro Garnacho.

Anggota Timnas Argentina era Sampoli, yang masih tersisa di Timnas Argentina era Scaloni, tinggal: Angel Di Maria, Nicolas Tagliafico, Giovani Lo Celso, Lionel Messi, Paulo Dybala, Marcos Acuna, Nicolas Otamendi, dan satu kiper Franco Armani. Dua kiper yang "terbuang" adalah: Sergio Romero dan Willy Caballero. 

Praktis, Lionel Scaloni melakukan "cuci gudang", untuk melakukan "Built to Last", membangun jangka panjang. Konsep membangun dari nol, dengan mengganti 15 pemain lama, dan memasukkan 15 pemain baru, persis mirip dengan proyek riset "enam tahun", yang dilakukan Stanford Business School di awal tahun 1990.

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Nov 2024 - 19:43 WIB

Alami Hari yang Sempurna

Kamis 14 Nov 2024 - 20:04 WIB

Barcelona Mulai Lirik Haaland

Jumat 08 Nov 2024 - 19:32 WIB

Real Madrid seperti Dipenjara