Kolombia Bukan "Songong"!

Sabtu 13 Jul 2024 - 17:59 WIB
Reporter : rendi
Editor : rendi

Seandainya "dream finale" jadi terwujud. Seandainya tendangan pojok "old crack" James Rodriguez  tak dimanfaatkan  menjadi gol oleh yunior-nya Jefferson Lerma (Kolombia).

Pertemuan antara Uruguay dan Argentina di final "Copa America", pasti terwujud.  

BACA JUGA:Liburan Bersama Keluarga ke Magelang? Ini Daftar Tempat yang Bisa Kamu Eksplore di Sana!

Memperebutkan gelar ke-16, dalam posisi yang sama, tentu atmospher-nya "Agak Laen" . Baik, Uruguay maupun Argentina, telah sama-sama menjuarai Copa America sebanyak 15 kali.

Sementara Kolombia, baru sekali juara (2001).

Di awal tulisan ini, saya sengaja menulis agak "sarkastis", dengan memilih diksi "kurang sopan". Itu adalah gambaran, bahwa Uruguay sedari mula, memang sudah dijagokan dan diharapkan untuk maju ke final. 

Dengan bintang-bintang Uruguay di Copa America kali ini: Luis Suarez, Darwin Nunez, Brian Rodriguez, Jose Gimenez, Brian Ocampo, dkk. Tentu pertandingannya akan sangat menarik.

BACA JUGA:KPK Tetapkan 21 Tersangka Kasus Korupsi

Uruguay yang merdeka dari Spanyol tahun 1825, dan dapat pengakuan tahun 1830. Memiliki penduduk 3,4 juta jiwa lebih, dengan luas 176.215 kilometer persegi,  sangat berjasa dalam merintis dan mengembangkan sepakbola dunia. Itu terlihat,  diselenggarakannya Piala Dunia pertama kali, di Kota Montevideo (Ibukota Uruguay).

Meskipun Uruguay dijagokan, lalu kalah tipis dari Kolombia di semifinal. Spirit olahraga negara-negara Amerika Selatan (Conmebol), yang kali ini mengundang negara zona Amerika Tengah (Concacaf), tetap akan terjaga.

Seperti kata penulis dan novelis Mark Twain. "Spirit memiliki kekuatan dan daya tahan, 50 kali lipat, daripada urat dan otot".

Final sepakbola negara Amerika Selatan, akan berlangsung Senin (15 Juli pagi, pukul 07.00). Sang juara bertahan (2021). Akan bertarung dengan Kolombia, negara penghasil 11, 5 juta kantong kopi setiap tahun. Salah satu produsen kopi terbesar di dunia

BACA JUGA:Tingkatkan Sektor Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat

Walau pepatah Melayu lama menyebut. "Kail Sejengkal, Janganlah Menduga dalam Lautan". Meskipun dari statistik Kolombia baru sekali menjuarai "Copa America". Dan, bermimpi untuk mengukir sejarah kedua. Sekalipun Argentina sudah tiga kali juara dunia (1978, 1986, 2022) dan 15 kali juara "Copa America". Belum tentu "Dewi Fortuna" akan berpihak kepada negara "Tango" ini.

Pun, pelatih Kolombia Nestor Lorenzo (saat ini), bukanlah sosok sembarangan. Anggota skuad Timnas Argentina saat final "World Cup" 1990 tersebut, adalah pilihan utama pelatih pembawa Argentina juara dunia 1986 (Carlos Billardo). Seangkatan dengan punggawa 1990: Claudio Cannigia, Sergio Batista, Jorge Burrucchaga, Nery Pumpido,  Diego Maradona, dan Ricardo Giusti, saat Argentina kalah 1-2 (dari Jerman) di final Piala Dunia 1990, Nestor Lorenzo adalah "ahli strategi".

Sekiranya Kolombia mampu mengalahkan Argentina yang diperkuat para bintang: Lionel Messi, Emiliano Martinez, Julian Alvarez, Janganlah menganggap Kolombia berlaku "songong" terhadap sang "jagoan", Argentina. Jangan juga katakan, "Belum cukup ilmu, sudah berani menang". Kejutan Kolombia, pasti ditunggu pencinta sepakbola.*(Sabpri Piliang).

Kategori :