Makanan yang dimasak kemudian dibagikan kepada para tamu sebagai simbol kebersamaan dan berbagi rezeki.
BACA JUGA:8 Pesona Keindahan Menakjubkan Raja Ampat yang Kepopulerannya Memikat Wisatawan Hingga Manca Negara
3. Simbolisme dalam Tradisi
Tradisi perkawinan Suku Biak penuh dengan simbolisme yang mencerminkan nilai-nilai budaya mereka. Salah satu simbol yang sering digunakan adalah "mandi," yang berarti kebersihan dan kesucian.
Sebelum upacara pernikahan, mempelai wanita akan menjalani ritual mandi di sungai atau laut sebagai simbol pembersihan diri dan persiapan memasuki kehidupan baru.
Selain itu, ada juga simbol "bambu," yang melambangkan kekuatan dan fleksibilitas. Bambu sering digunakan dalam dekorasi pernikahan dan sebagai bahan untuk membuat berbagai alat dan hiasan.
Simbol bambu ini mengajarkan pentingnya memiliki kekuatan dan kemampuan beradaptasi dalam menjalani kehidupan pernikahan.
BACA JUGA:7 Desa Wisata di Yogyakarta yang Memberikan Pengalaman Budaya dan Alam yang Menakjubkan!
4. Musik dan Tari
Musik dan tari adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi perkawinan Suku Biak. Alat musik tradisional seperti tifa (gendang) dan fu (seruling) dimainkan untuk mengiringi berbagai prosesi.
Tarian adat juga ditampilkan sebagai bagian dari perayaan, dengan gerakan yang menggambarkan kebersamaan, kegembiraan, dan penghormatan kepada leluhur.
Tarian "Yosim Pancar" adalah salah satu tarian yang sering ditampilkan dalam upacara pernikahan. Tarian ini melibatkan gerakan dinamis dan energik yang melambangkan semangat dan kegembiraan.
Semua anggota keluarga dan tamu undangan biasanya turut serta dalam tarian ini, menciptakan suasana yang meriah dan penuh keakraban.
BACA JUGA:8 Destinasi Wisata Menarik Di Banyuwangi Yang Mengundang Rasa Penasaran Untuk Liburan
5. Peran Masyarakat
Dalam tradisi perkawinan Suku Biak, peran masyarakat sangatlah penting. Seluruh komunitas ikut serta dalam persiapan dan pelaksanaan upacara.