Penari laki-laki membawa pedang atau tombak, sedangkan penari perempuan membawa kipas atau selendang.
Tari kejei diiringi oleh musik tradisional yang menggunakan alat musik seperti gendang, gong, suling, dan rebana.
BACA JUGA:Suku Dayak di Kalimantan, Tradisi, Keberanian, dan Hubungan dengan Alam!
Suku Rejang juga memiliki adat istiadat yang mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakatnya, seperti perkawinan, kelahiran, kematian, dan lain-lain.
Salah satu adat istiadat yang unik adalah adat nganggung, yaitu adat memberikan bantuan berupa beras kepada keluarga yang mengalami musibah, seperti kematian atau kebakaran.
Adat nganggung dilakukan oleh masyarakat sekitar yang datang ke rumah keluarga yang berduka, dan membawa beras dalam sebuah anyaman bambu yang disebut anggung.
Adat nganggung merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian masyarakat suku Rejang terhadap sesama.
BACA JUGA:Beragama Islam. Inilah Sejarah Singkat Suku Bentong yang Masih Terisolasi di Pedalaman Sulawesi
Suku Rejang adalah salah satu suku bangsa tertua di Sumatera yang memiliki sejarah dan budaya yang menarik dan berharga.
Sosok puyang rejang lebong menjadi simbol leluhur suku Rejang yang berasal dari Mongolia dan mendirikan perkampungan pertama di daerah Napal Putih, Bengkulu Utara.
Suku Rejang juga memiliki aksara kaganga, rumah tradisional Umeak Potong Jang, tari kejei, dan adat nganggung, yang merupakan bagian dari warisan budaya suku Rejang yang patut dilestarikan dan dikembangkan.
Suku Rejang merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang harus dihargai dan dihormati.***