Hargo Dalem: Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Hargo Dalem diyakini sebagai tempat moksa Prabu Brawijaya V. Tempat ini dianggap sangat sakral dan sering dijadikan lokasi meditasi dan berdoa oleh pendaki yang ingin mencari ketenangan batin.
Hargo Dumiling: Merupakan puncak kedua di Gunung Lawu yang juga dianggap sakral. Banyak pendaki yang merasa mendapatkan pencerahan spiritual setelah mengunjungi tempat ini.
Hargo Dumilah: Puncak tertinggi di Gunung Lawu ini sering kali menjadi tujuan akhir para pendaki. Di sini, banyak pendaki yang melakukan ritual untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan.
Sendang Drajat: Merupakan mata air yang dianggap suci. Pendaki sering mengambil air dari Sendang Drajat untuk keperluan ritual dan pengobatan.
BACA JUGA:Sunyi dan Tenang. Danau Menjer dengan Pemandangan Gunung Sindoro Jadi Destinasi Wisata Luar Biasa
Keberadaan mitos-mitos dan kisah mistis di Gunung Lawu sangat mempengaruhi budaya dan kepercayaan masyarakat setempat.
Banyak orang Jawa yang percaya bahwa Gunung Lawu adalah tempat yang sakral dan dihuni oleh makhluk-makhluk halus yang memiliki kekuatan luar biasa.
Kepercayaan ini tercermin dalam berbagai upacara adat dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar gunung.
Salah satu contohnya adalah tradisi Labuhan, yaitu upacara persembahan yang dilakukan di kaki Gunung Lawu.
BACA JUGA: Inspirasi Liburan Idaman dari 7 Destinasi Wisata Terbaik #DiIndonesiaAja
Upacara ini melibatkan pemberian sesajen kepada penguasa gunung sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan keselamatan.
Tradisi ini tidak hanya melibatkan penduduk lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan ritual adat tersebut.
Gunung Lawu, dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, menyimpan sejuta misteri yang terus menarik minat para pendaki dan pecinta alam.
Kisah-kisah mistis yang melingkupinya menambah daya tarik tersendiri, menjadikannya salah satu gunung paling mistis di Indonesia.
Bagi mereka yang tertarik untuk mendaki Gunung Lawu, selain persiapan fisik dan mental, memahami dan menghormati kepercayaan lokal adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keselamatan dan keharmonisan selama pendakian. *