EROPA - Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, dianggap telah melakukan 'dosa' dalam EURO 2024. Inggris mengawali Piala Eropa edisi ke-17 dengan tidak terlalu mulus. Mereka menghasilkan empat poin dari dua pertandingan pertama Grup C melawan Serbia dan Denmark.
Dalam dua partai awal, Gareth Southgate memplot Trent Alexander-Arnold jadi gelandang bertahan guna melengkapi formasi 4-2-3-1.
Padahal posisi asli bintang Liverpool itu adalah bek kanan. Alexander-Arnold pun selalu ditarik keluar di tengah laga dan digantikan oleh Conor Gallagher yang notabene seorang pemain tengah.
Taktik Southgate lantas menuai kritik dari mantan pelatih Inggris, Sam Allardyce.
Menurut dia, penempatan Alexander-Arnold sebagai gelandang adalah sebuah blunder. "Southgate juga harus mempunyai suara. Mereka harus mengatakan 'pelatih, Anda tidak bisa terus bermain seperti itu. Anda harus berhenti'," kata Allardyce seperti ikutip BolaSport.com dari Mirror.
BACA JUGA:Pertahanan Kanada Diobrak-abrik Kanada
"Jika tidak, maka merekalah yang lebih patut disalahkan daripada Gareth. Anda harus mengubahnya dan mencoba sesuatu yang berbeda dengan para pemain dan sistemnya," tutur sosok berumur 69 tahun itu.
Allardyce juga meniai Gallagher masih kurang pegalaman buat mengawal sektor tengah Inggris. "Saya pikir Conor Gallagher bukanlah jawabannya," ucap dia. "Conor merupakan pemain muda yang masih belajar." (net)