1. Sentimen Risiko-Off di Pasar Tradisional
Sentimen risiko-off yang muncul di pasar tradisional telah menyebabkan kekhawatiran terhadap risiko geopolitik yang berpotensi merembes ke aset kripto.
Ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel telah memicu reaksi cepat dari pasar, dengan investor cenderung menghindari aset berisiko seperti Bitcoin.
BACA JUGA:Anda Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67, Bisa Ditarik Via Aplikasi Dana
2. Penguatan Dolar AS
Dolar AS yang menguat terhadap sejumlah mata uang dunia telah membuat Bitcoin menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Hal ini menyebabkan penurunan permintaan untuk Bitcoin, yang berdampak pada penurunan harganya.
3. Reaksi Cepat Pasar Kripto
Pasar kripto yang beroperasi 24/7 memungkinkan pedagang untuk bereaksi lebih cepat terhadap berita konflik dibandingkan dengan pasar keuangan tradisional yang tutup pada akhir pekan.
Ini dapat mempercepat penurunan harga karena adanya reaksi instan dari pasar.
BACA JUGA:Film Purple Hearts Ketika Pernikahan Jadi Solusi Masalah Finansial, Berikut Sinopsisnya
4. Faktor Teknis Pasar
Faktor teknis seperti masa berlaku opsi di pasar dan pola penurunan halving Bitcoin yang bearish juga berperan dalam penurunan harga.
Selain itu, kelemahan grafik teknis yang ada telah menambah tekanan pada harga Bitcoin.
5. Dampak Makro Ekonomi
Faktor makro ekonomi seperti tingginya inflasi di AS dan ekspektasi penyesuaian kebijakan secara global juga mempengaruhi harga Bitcoin.