Bitcoin (BTC) Ambruk ke US$69.000 Pasca Rilis Data Pekerjaan AS; Rp6,69 Triliun Tersapu Likuidasi

Jumat 21 Jun 2024 - 03:22 WIB
Reporter : Reri Alfian
Editor : Reri Alfian

Ke depan, banyak yang akan memperhatikan langkah-langkah yang diambil oleh Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga.

Jika bank sentral AS memutuskan untuk mempercepat kenaikan suku bunga, kita mungkin akan melihat lebih banyak volatilitas di pasar kripto.

Namun, jika Fed mengambil pendekatan yang lebih berhati-hati, harga Bitcoin mungkin bisa pulih kembali.

Bagi para investor kripto, situasi ini menjadi pengingat penting untuk selalu memantau berita ekonomi global dan mempertimbangkan dampaknya terhadap portofolio investasi mereka.

BACA JUGA:Ini 5 Bitcoin Paling Laris Manis di Tahun 2024

Sementara Bitcoin dan mata uang kripto lainnya menawarkan potensi keuntungan yang besar, risiko yang menyertainya juga tidak kalah besar.

Dengan memahami dinamika pasar dan menjaga strategi investasi yang bijaksana, investor dapat menavigasi pasar yang bergejolak ini dengan lebih baik.

Penurunan harga Bitcoin ke US$69.000 dan likuidasi sebesar Rp6,69 triliun merupakan cerminan dari betapa cepatnya perubahan sentimen pasar dapat mempengaruhi aset kripto.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kehati-hatian dan kewaspadaan tetap menjadi kunci bagi para investor dalam menghadapi volatilitas pasar. (*)

Kategori :