KORANPAGARALAMPOS.CO - Jika Kalian berpikir bahwa air terjun tertinggi terletak di daratan, kamu salah besar. Dilansir IFL Science, nyatanya air terjun terbesar sekaligus tertinggi di dunia bukan berada di daratan, melainkan di dalam laut.
Ketika mendengar istilah "air terjun terbesar di dunia", pikiran kita biasanya terbayang pada Niagara, Victoria, atau Angel Falls. Namun, fenomena alam yang menakjubkan ini sebenarnya tidak hanya terbatas pada daratan.
Air Terjun Bawah Laut adalah fenomena di mana air dengan densitas berbeda mengalir di bawah permukaan laut, mirip dengan cara air terjun konvensional mengalir di daratan.
Perbedaan densitas ini biasanya disebabkan oleh variasi suhu dan salinitas air laut. Air yang lebih dingin dan lebih asin, yang memiliki densitas lebih tinggi, akan tenggelam di bawah air yang lebih hangat dan kurang asin, menciptakan arus vertikal yang kuat.
BACA JUGA:Akhir Pekan di Sumatera Selatan, Rekomendasi Tempat Wisata Seru!
Air Terjun Bawah Laut terbesar di dunia terletak di Selat Denmark, sebuah selat yang memisahkan Greenland dengan Islandia.
Di sinilah arus air yang luar biasa besar mengalir dari Laut Greenland yang dingin dan masuk ke Samudra Atlantik Utara yang lebih hangat.
Perbedaan suhu dan salinitas ini menghasilkan air terjun bawah laut yang luar biasa besar.
Diperkirakan, Air Terjun Bawah Laut Selat Denmark memiliki ketinggian sekitar 3.500 meter (11.500 kaki), jauh lebih tinggi dibandingkan Angel Falls di Venezuela yang memiliki ketinggian 979 meter (3.212 kaki).
BACA JUGA:Wisata Hits Bekasi, Menikmati Keindahan Alam dan Budaya dalam Satu Perjalanan!
Aliran air yang melalui air terjun ini juga luar biasa besar, diperkirakan mencapai 5 juta meter kubik per detik, sekitar 2.000 kali lebih besar dibandingkan aliran air di Niagara Falls.
Fenomena ini terjadi akibat dari pertemuan dua massa air dengan karakteristik yang sangat berbeda. Di sisi barat laut Selat Denmark, air dari Laut Greenland, yang sangat dingin dan asin, bertemu dengan arus air yang lebih hangat dari Samudra Atlantik Utara.
Karena air dingin dan asin lebih berat, ia tenggelam ke bawah air yang lebih hangat, menciptakan arus vertikal yang terus menerus mengalir ke bawah seperti air terjun di darat.
Selain itu, topografi dasar laut di Selat Denmark juga memainkan peran penting dalam pembentukan air terjun bawah laut ini.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Alam di Namu Hejo, Destinasi Wisata Alam Tersembunyi di Bandung!