KORANPAGARALAM.POS- Mengonsumsi makanan dengan kandungan serat yang rendah bisa menjadi pilihan untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti diare, kram perut, atau kembung.
Beberapa contoh makanan rendah serat yang dapat dipilih termasuk telur, daging, roti, sereal, dan susu.
Meskipun serat merupakan nutrisi yang sulit dicerna oleh tubuh, memenuhi kebutuhan serat sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah sembelit.
Namun, dalam kondisi tertentu, diet rendah serat mungkin diperlukan untuk meredakan gejala gangguan pencernaan.
BACA JUGA:Bukan Penangkal Santet! Ini Manfaat Baik dan Obat Alami Daun Kelor Bagi Kesehatan
Metode diet rendah serat yang dikontrol oleh dokter bertujuan untuk memberi istirahat pada usus sementara waktu, sehingga volume dan frekuensi buang air besar berkurang.
Dengan demikian, gejala gangguan kesehatan tertentu seperti diare dapat mereda.
Diet rendah serat tidak hanya direkomendasikan untuk kondisi diare tetapi juga untuk gangguan pencernaan lainnya seperti:
- Sindrom iritasi usus besar atau IBS
BACA JUGA:Gigitan Tikus, Risiko Kesehatan Dan Pertolongan Pertama Yang Perlu Anda Tahu
- Penyakit Crohn
- Kolitis ulseratif
- Divertikulitis
- Peradangan atau penyempitan usus
BACA JUGA:Bumil Mengalami Alergi Saat Hamil? Ini Dia 7 Cara Mengelola Gejala Tanpa Mengganggu Kesehatan Janin
Selain itu, diet rendah serat juga dapat direkomendasikan selama perawatan kanker atau masa pemulihan setelah operasi, terutama operasi usus.
Setelah sistem pencernaan pulih, serat bisa secara bertahap ditambahkan kembali ke dalam diet sehari-hari.
Berbagai Jenis Makanan Rendah Serat
Jika Anda ingin mengikuti diet rendah serat, pilihlah makanan dengan kandungan serat tidak lebih dari 1–2 gram per porsi.
BACA JUGA:Kaya Nutrisi dan Manfaat Kesehatan, dari Salak Bali
Beberapa contohnya adalah:
1. Makanan berprotein