Faktor Penghambat:
- Kemunculan Blockchain Baru: Platform seperti Binance Smart Chain (BSC), Solana (SOL), dan Avalanche (AVAX) menawarkan solusi yang lebih cepat dan biaya transaksi yang lebih rendah, menarik pengguna dan pengembang dari Ethereum.
- Migrasi DApps: Banyak proyek DeFi dan aplikasi terdesentralisasi (DApps) yang mulai mengeksplorasi atau bahkan beralih ke blockchain lain yang menawarkan performa lebih baik dan biaya lebih rendah.
Kompetisi yang ketat ini menuntut Ethereum untuk terus berinovasi dan meningkatkan jaringan mereka agar tetap relevan dan kompetitif.
BACA JUGA:Dukung Kelompok Wanita Tani, Capai Tujuan Bersama
3. Ketidakpastian Regulasi
Faktor Penghambat:
- Regulasi yang Ketat: Pemerintah di berbagai negara semakin fokus pada regulasi cryptocurrency. Kebijakan yang tidak mendukung atau terlalu ketat bisa mempengaruhi harga dan adopsi Ethereum.
- Persetujuan ETF: Kurangnya persetujuan ETF (Exchange-Traded Fund) untuk Ethereum di berbagai pasar juga menghalangi pertumbuhan adopsi institusional yang lebih besar.
BACA JUGA:STY Panggil Dua Nama Peserta Championship
Regulasi yang berubah-ubah dan ketidakpastian hukum bisa menghalangi pertumbuhan dan mengurangi minat investor institusional terhadap Ethereum.
4. Keamanan Jaringan
Faktor Penghambat
- Serangan Jaringan: Serangan terhadap jaringan Ethereum dan proyek-proyek yang berjalan di atasnya, seperti DeFi, dapat merusak kepercayaan investor.
BACA JUGA:Jalin Silaturrahim Hadapi Persiapan Pilkada
- Risiko Smart Contract: Kerentanan dalam smart contract dapat menyebabkan kehilangan dana yang signifikan, seperti yang terlihat pada beberapa insiden DeFi sebelumnya.