KORANPAGARALAMPOS.CO - Baru-baru ini, kabar mengejutkan datang dari CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk.
Sementara harapan besar ditaruh pada kemungkinan investasi besar-besaran di Indonesia, kenyataannya ternyata tidak sesuai ekspektasi.
Bukannya mengumumkan investasi di sektor manufaktur atau teknologi, Musk justru memanfaatkan kesempatan untuk memperkenalkan layanan internet satelit, Starlink.
Ini membuat banyak pihak merasa dikecoh. Mari kita simak lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi.
BACA JUGA:Starlink Melayani 3 Juta Pelanggan pada Mei 2024, Meleset dari Target Awal
Harapan Tinggi dari Indonesia
Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta orang dan potensi pasar yang luas, telah menjadi daya tarik bagi banyak investor asing.
Terlebih, negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk nikel, yang merupakan komponen kunci dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Elon Musk sendiri sebelumnya telah menunjukkan minat terhadap cadangan nikel Indonesia, yang bisa mendukung ambisi Tesla dalam memperluas produksi kendaraan listrik.
BACA JUGA:Wajib Diketahui, Ini Kelebihan Memakai Starlink Indonesia
Pemerintah Indonesia, bersama dengan para pelaku industri, sangat berharap bahwa Musk akan mengumumkan rencana investasi besar yang dapat mendongkrak perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru.
Berbagai spekulasi bermunculan, mulai dari pembangunan pabrik baterai hingga fasilitas produksi mobil listrik Tesla di Indonesia.
Realitas: Pengenalan Starlink
Namun, dalam sebuah pertemuan yang dinanti-nantikan, Elon Musk justru memperkenalkan layanan internet satelit Starlink.
BACA JUGA:Starlink Indonesia, Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan