Mengenal Lebih Jauh Mbaru Niang, Rumah Adat Masyarakat Wae Rebo Warisan Leluhur

Jumat 24 May 2024 - 19:14 WIB
Reporter : Dep
Editor : Ari

Lantai Rumah Tidak Menyentuh Tanah

Leluhur penduduk Wae Rebo membuat aturan bahwa rumah tidak boleh menyentuh tanah.

Untuk itu, semua Mbaru Niang berbentuk rumah panggung dengan kolong setinggi 1 meter.

Kolong tersebut biasa difungsikan sebagai rumah ternak, tempeta menyimpan kayu atau barang lainnya, dan untuk tempat menenun.

BACA JUGA:Kenikmatan Kuliner Prabumulih, 5 Makanan Khas yang Memanjakan Lidah para Penikmatnya

Hanya Ada 7 Rumah Mbaru Niang

Sejak pertama dibangun hingga sekarang, jumlah rumah adat Mbaru Niang tidak bertambah maupun berkurang,  yaitu hanya tetap berjumlah tujuh rumah walaupun telah melewati generasi ke generasi sejak abad ke-18 silam.

Jumlah tersebut bukan tanpa alasan, karena angka tujuh memiliki arti penghormatan terhadap 7 gunung yang ada mengelilinginya,ini diyakini bahwasanya ketujuh gunung tersebut melindungi kampung Wae Rebo.

BACA JUGA:Apakah Ibu Hamil Bermata Minus Tidak Boleh Melahirkan Secara Normal ? Ayo Simak Selengkapnya

Ketujuh Mbaru Niang tersebut terdiri dari satu Mbaru Gendang, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan gendang serta benda-benda pusaka, dan enam Niang Gena yang berfungsi sebagai tempat tinggal.

Enam Niang Gena tersebut memiliki masing-masing nama yaitu Niang Gena Mandok, Niang Gena Jekong, Niang Gena Jintam, Niang Gena Pirung, Niang Gena Maro, dan Niang Gena Ndorom.

Namun, semua Mbaru Niang menghadap satu arah yaitu selatan dan membentuk pola setengah lingkaran.

BACA JUGA: Selera Khas Musi Banyuasin, 7 Kuliner Otentik yang Wajib Dicoba

Setiap Rumah Dihuni Lima sampai Enam Keluarga

Saat memasuki Mbaru Niang, terdapat ruang berkumpul atau ruang serbaguna yang luasnya setengah dari luas total bangunan.

Sementara setengahnya lagi terbagi atas dapur dan lima ruang tidur.

Kategori :