Para preman yang tidak terima dengan perilaku Sancaka akhirnya memutuskan untuk membalas perbuatan Sancaka sebelumnya, mereka melempar tubuh-nya dari puncak gedung.
Saat tubuh Sancaka sudah terkapar di atas tanah secara tiba-tiba muncul sebuah kilatan petir yang menyambar tubuhnya.
Sambaran petir tersebut membuat Sancaka terbangun dari pingsannya, siapa sangka bahwa momen tersebut justru menjadi momen yang sangat berpengaru dalam kehidupannya setelahnya.
Tak disangka bahwa petir yang menyambar tubuh Sancaka saat ia sedang pingsan merangsang kekuatan super yang ada di dalam dirinya, semenjak kejadian tersebut ia memutuskan untuk membantu siapaun yang sedang dalam kesusahan.
BACA JUGA:Film The Beauty Inside: Kisah Perempuan Berwajah Banyak
Dalam mengarungi perjalanannya sebagai seorang pahwalan ia tidak sendirian, ia ditemani oleh Pak Agung (Pritt Timothy) dan Wulan.
Film yang diperankan oleh sederet nama seperti Tara Basro sebagai atau Merpati, Bront Palarae sebagai Pengkor, Muzakki Ramdhan sebagai Sancaka kecil, dan Ario Bayu sebagai Ghani Zulham
Ini cukup mendapatkan respon positif dari pecinta film tanah air. Tentunya hal ini dapat disimpulkan sebagai sebuah gebrakan bagi film-film Indonesia untuk dapat berkarya lebih baik lagi.
BACA JUGA:Film Always: Kisah Cinta Mantan Petinju dan Seorang Gadis Buta
Sinopsis Gundala 1981
Cukup berbeda dengan film Gundala yang digarap oleh Joko Anwar, Gundala versi sebelumnya bercerita tentang kehidupan soerang insinyur yang memiliki ketertarikan dalam dunia kelistrikan.
Salah satu ambisi Sancoko (Teddy Purbo) yang sangat ingin ia capai adalah membuat sebuah serum anti listrik.
Konon kekuatan kecepatan kilat dan kekuatan yang dimiliki Gundala untuk memberantas kejatahatan ia dapatkan ketika ia secara tidak sengaja pada sebuah pertemuan misterius antara dia dan sang Dewa Petir (Pitrajaya Burnama).
BACA JUGA:Film 20th Century Girl: Pengorbanan Sahabat Demi Cinta Masa SMA
Hari demi hari berlalu, kini masalah mulai menghampiri Sancoko, Professor Saelan (Ami Prijono) dan insiyur Agus (August Melasz).
Kala itu sedang mengembangkan serum anti candu yang nantinya akan mereka gunakan untuk para korban kecanduan narkoba.