Odegaard memilih untuk mengoper lebih jauh ke Takehiro Tomiyasu yang baru merangsek ke kotak penalti.Posisi Tomiyasu yang tidak terkawal membuat tembakannya bisa tereksekusi dengan baik.
Tanpa perlu mengontrol bola, Tomiyasu tinggal meneruskan bola yang menghampirinya untuk menaklukkan Jordan Pickford.Babak pertama berakhir dengan Arsenal yang masih mencari aman dari situasi yang ada.
Usai turun minum, Mikel Arteta berharap anak asuhannya bisa tampil lebih garang.Namun, pekan terakhir seperti menjadi periode yang antiklimaks bagi Arsenal.
The Gunners sulit untuk menambah peluang berbahaya yang bisa menjamin gol.Kesempatan emas Arsenal pada babak kedua baru hadir jelang laga berakhir.
BACA JUGA:1 Pemain Liverpool Nangis, Juergen Klopp Pamitan di Anfield
Gabriel Martinelli mengirimkan umpan lambung ke kotak penalti dari sisi kanan lapangan saat tengah dibayang-bayangi oleh Ashley Young pada menit ke-83.
Emile Smith Rowe berhasil menyambar bola kiriman Martinelli tersebut, tetapi tembakannya hanya mengenai tiang dan akhirnya keluar dari lapangan.
Kegagalan Smith Rowe tersebut menginspirasi Arsenal untuk terus menekan hingga menit terakhir.Hasilnya, The Gunners akhirnya berbalik unggul kala pertandingan memasuki menit ke-89.
Serangan balik Arsenal berlalu dengan cepat dan lini pertahanan Everton gagal mengantisipasinya dengan baik.Odegaard yang membawa bola dengan leluasa memberi operan ke Kai Havertz.
BACA JUGA:Rasmus Hojlund Bakal Tampil Menggila Musim Depan
Sang kapten menipu Jordan Pickford yang sudah bersiap menghalau tembakannya.Odegaard mengopernya ke sisi lain yang dengan mudah diteruskan Kai Havertz menjadi gol.
Sempat ada intervensi VAR untuk gol Havertz ini setelah Gabriel Jesus terlihat melakukan handball dalam prosesnya.
Gol Havertz tetap sah setelah peninjauan VAR, tetapi Arsenal gagal juara karena Man City meraih kemenangan 3-1 atas West Ham United di laga lain.
Mikel Arteta harus merasa puas anak asuhannya finis di posisi kedua dengan jarak dua poin dari gelar juara.
Sumber:bolasport.com