Adnan/Nita harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah, Ruttanapak Oupthong/Jhenica Sudjaipraparat.
Ini menjadi kekalahan ketiga bagi Adnan/Nita dari Oupthong/Sudjaiprapat sejak final Thailand International Challenge 2023.
Petaka juga dialami Indonesia dari ganda putra di mana sektor yang sebelumnya menjadi andalan Indonesia ini malah habis tak bersisa.
Empat pasangan Tanah Air yang berstatus unggulan justru rontok di dua babak awal.
BACA JUGA:BURSA TRANSFER - Olivier Giroud Resmi Gabung Los Angeles FC (LAFC)
Finalis tahun lalu sekaligus unggulan kedua, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dijegal pasangan veteran berselimut underdog, Kim Gi-jung/Kim Sa-rang (Korea Selatan).
Kebalikannya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, rival duo Kim pada masanya, takluk dari pasangan muda Taiwan, Chiang Chien-Wei/Wu Hsuan-Yi.
"Kami kalah sabar. Dengan karakter shuttlecock yang berat, serangan-serangan kami tidak berhasil," sesal Fikri setelah takluk 20-22, 13-21.
"Selain itu pertahanan lawan juga sangat kuat. Kami akui kalah sabar dan akhirnya banyak melakukan kesalahan sendiri."
BACA JUGA:Tottenham Hotspur Bantu Permulus Jalan Juara Manchester City Meraih Kemenangan 2-0
"Lawan saat diserang bisa bermain begitu tenang. Berbekal pengalaman, mereka tidak panik. "
"Sebaliknya mereka berusaha untuk menguras stamina kami dulu. Setelah itu balik serang yang sangat bagus dan gagal kami tahan."
Pertahanan lawan yang kuat juga menjadi masalah bagi Ahsan/Hendra. Mereka pun tak mampu keluar dari tekanan hingga kalah dalam dua gim langsung juga.
"Kami sudah berjuang maksimal. Mereka tidak gampang mati," kata Hendra.
BACA JUGA:EURO 2024: Nagelsmann Umumkan Skuad Awal Jerman Tanpa 7 Pemain Bintang Termasuk Mats Hummels
"Pertahanannya sangat kuat. Lawan juga memiliki tenaga dan kecepatan. Beberapa kali bisa kami serang tetapi tidak tembus juga."