Cughup Embun ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter.
Dinamai Cughup Embun karena saat jatuhan air turun, titik-titik air tersebut banyak yang terurai atau terbawa angin sehingga berubah menjadi seperti embun.
Jika ingin berlibur ke Cughup Embun, dalam musim penghujan pun relatif aman karena rutenya tidak membahayakan.
Bahkan debit air yang deras mampu membuat pesona air terjun ini keluar dengan jatuhan air yang bercabang-cabang.
BACA JUGA:Curug Malela Wisata Alam Tersembunyi Dengan Keindahan Alam Yang Memukau
Saat kami ke sana, jatuhan air hanya memiliki dua cabang, tetapi sudah sangat indah.
Di bawahnya ada kolam untuk berenang. Sayangnya, kolam ini memiliki dasar tanah dengan dedaunan yang membusuk sehingga mudah keruh ketika kaki kita menjejaknya.
Curug Embun ini dikelola swadaya oleh masyarakat setempat. Di bawah sayangnya, fasilitas belum memadai.
Alias tidak ada apa-apa. Jadi kalau kebelet ke toilet, ya harus naik dulu ke atas, kurang lebih 100 anak tangga.
BACA JUGA:Mengenal Wisata Alam Pantai Lagundri di Nias Selatan
Meski sampai saat ini saya belum menemukan cerita misteri Cughup Embun, namanya berada di alam kita tetap harus menghormati alam dengan berperilaku baik.
Terutama tidak boleh membuang sampah sembarangan dan bertindak asusila. Kalau kalian ada yang tahu cerita misteri Cughup Embun, boleh ya kasih komentar di bawah ini.