KORANPAGARALAMPOS.CO - Badai matahari yang luar biasa kuat yang menghantam Bumi dapat menghasilkan cahaya utara di AS akhir pekan ini dan berpotensi mengganggu listrik dan komunikasi.
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional mengeluarkan peringatan badai geomagnetik parah yang jarang terjadi ketika ledakan matahari mencapai Bumi pada Jumat sore, beberapa jam lebih cepat dari perkiraan.
Dampaknya akan berlangsung hingga akhir pekan dan mungkin hingga minggu depan.
NOAA memperingatkan operator pembangkit listrik dan pesawat ruang angkasa di orbit untuk mengambil tindakan pencegahan, serta Badan Manajemen Darurat Federal.
BACA JUGA:Tak Perlu Kerja? Cara Memiliki Passive Income yang Menguntungkan
NOAA mencatat bahwa kondisi ekstrem mencapai Bumi pada pukul 18.54 EDT, dengan dampak yang diprediksi berlanjut hingga akhir pekan.
Badai Matahari ini mengancam satelit dan jaringan listrik, seperti yang terjadi di Swedia dan Afrika Selatan pada 2003, di mana terjadi padamnya listrik dan kerusakan infrastruktur.
Badai Matahari bukanlah fenomena yang ringan.
Pihak berwenang memberi peringatan kepada operator satelit, maskapai penerbangan, dan jaringan listrik untuk mengambil langkah pencegahan.
BACA JUGA:Inovasi Tahu, Cemilan Modern dan Kreatif untuk Meriahkan Waktu Santai Bersama Keluarga
CME, meskipun tidak secepat jilatan api Matahari, tetap bergerak dengan kecepatan yang signifikan, rata-rata 800 kilometer per detik.
Mereka berasal dari gugusan bintik matahari yang besar, dan dengan Matahari mendekati puncak siklus aktivitasnya, kemungkinan kejadian semacam ini meningkat.
Dampaknya meluas tidak hanya pada teknologi, tetapi juga pada makhluk hidup.
Badai geomagnetik dapat menyebabkan gangguan pada infrastruktur listrik dan telekomunikasi, serta merusak peralatan teknis.
BACA JUGA: 1 Pemain Siap Dijadikan Tumbal, Barcelona Ngebet Datangkan Junior Ibrahimovic