Tanaman tersebut banyak dibudidayakan di Indonesia, karena merupakan tanaman yang cocok dan strategis untuk hidup di tanah tropis.
Sebagai salah satu negara beriklim tropis, ada berbagai keuntungan yang dimiliki Indonesia untuk pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit.
Jika kembali bicara soal minyak sawit, minyak tersebut merupakan hasil ekstraksi dari tandan buah segar atau yang disingkat TBS.
Daging dari buah sawit, dimanfaatkan untuk diolah menjadi minyak.
BACA JUGA:AduTaktik! Thomas Tuchel dan Carlo Ancelotti Menembus Final Liga Champions
Selanjutnya, bagian dalam dari biji buahnya, dapat melalui proses rafinasi, hingga nantinya menjadi hasil olahan minyak inti sawit.
Jika dilihat secara global atau kala internasional, maka produsen utama dari minyak sawit di dunia ini yaitu negara Indonesia serta Malaysia.
Kedua negara tersebut secara bersama dapat memberikan hampir 85% dari total produksi minyak tersebut.
BACA JUGA:Tiket Final, Harry Kane Peluang Sabet Gelar Raja Gol Liga Champions Musim Ini
2. Diproduksi dengan Metode Perkebunan Berkelanjutan
Jika bicara soal produksinya, maka kelapa sawit bisa saja diproduksi dengan metode yang tidak berkelanjutan atau tidak ramah lingkungan.
Sebagai contoh, dengan menebang lahan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit, sehingga berdampak buruk pada lingkungan di sekitarnya.
Berbagai metode yang tidak ramah lingkungan juga bisa jadi dipakai untuk praktik ini, misalnya dengan tebang bakar atau menebang pohon dengan cara dibakar.
BACA JUGA:Ini 5 Penyebab Crypto Turun, Jangan Sampai Salah Yah!
Hal tersebut bisa meningkatkan risiko erosi tanah serta kadar polusi di udara.
Tentu saja, itu bukan merupakan pilihan yang bijak jika berkaca pada aspek lingkungan serta ekosistem di dalamnya.