PAGARALAMPOS.CO - Sebuah tim arkeolog dari Universitas Freie Berlin, Jerman, bekerjasama dengan kelompok internasional, berhasil menemukan pemukiman prasejarah yang diperbentengi di daerah terpencil Siberia.
Temuan penelitian menyebutkan bahwa sekitar 8000 tahun yang lalu, para pemburu dan pengumpul di Siberia membangun struktur pertahanan yang rumit di pemukiman tersebut.
Ubah Pandangan Peneliti terhadap Manusia Purba
Penemuan ini mengubah pandangan para peneliti terhadap masyarakat manusia purba, menentang ide bahwa manusia modern mulai mendirikan pemukiman permanen dengan arsitektur monumental dan struktur sosial yang kompleks sejak munculnya sistem pertanian.
BACA JUGA:Anda Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67, Bisa Ditarik Via Aplikasi Dana
Para arkeolog dari Freie Universität Berlin bersama dengan tim internasional telah menemukan benteng pemukiman prasejarah di wilayah terpencil Siberia.
Hasil penelitian mereka mengungkapkan bahwa pemburu-pengumpul di Siberia telah membangun struktur pertahanan yang kompleks di sekitar pemukiman mereka sejak 8000 tahun yang lalu. *
Penemuan ini membentuk kembali pemahaman kita tentang masyarakat manusia purba, menantang anggapan bahwa manusia baru mulai membangun pemukiman permanen dengan arsitektur monumental dan struktur sosial yang kompleks dengan munculnya pertanian.
Penyelidikan berpusat pada pemukiman berbenteng di Amnya, yang diakui sebagai benteng Zaman Batu paling utara di Eurasia, tempat tim peneliti melakukan kerja lapangan pada tahun 2019.
BACA JUGA:Film My Little Bride Indahnya Pacaran Setelah Menikah, Nonton Yuk
Kelompok ini dipimpin oleh Profesor Henny Piezonka, seorang arkeolog di Freie Universität Berlin, dan Dr. Natalia Chairkina, seorang arkeolog di Yekaterinburg, Rusia.
Di antara anggota tim tersebut terdapat peneliti Jerman dan Rusia dari Berlin, Kiel, dan Yekaterinburg.
Tanja Schreiber, arkeolog di Institut Arkeologi Prasejarah di Berlin dan salah satu penulis penelitian ini memberikan penjelasan terkait temuan tersebut.
“Melalui pemeriksaan arkeologi terperinci di Amnya, kami mengumpulkan sampel untuk penanggalan radiokarbon, memastikan usia prasejarah situs tersebut dan menetapkannya sebagai situs tertua di dunia, benteng tertua yang diketahui," katanya.
BACA JUGA:Melindungi Kesehatan Janin, Inilah 5 Tips yang Wajib Diketahui Ibu Hamil