PAGARALAMPOS.CO - Jika anda berkunjung ke Kalimantan Tengah, maka jangan lupa untuk mengunjungi tempat wisata di Palangkaraya yang paling favorit saat ini.
Palangkaraya merupakan ibu kota dari Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas mencapai 2.400 km². Kota ini pernah direncanakan untuk menjadi pengganti ibukota Jakarta karena luas wilayahnya.
Dari hamparan hutan hujan tropis yang mengagumkan hingga pesona budaya lokal yang kaya, Palangkaraya menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para pelancong.
Temukan keajaiban alam dan warisan budaya yang menakjubkan di kota ini, yang pastinya akan membuat liburan Anda menjadi luar biasa.
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Alam dan Budaya di Pantai Lhoknga Aceh: Destinasi Wisata yang Mengagumkan!
Caranya dengan menambah museum yang dikhususkan untuk sejarah Kota Palangka Raya.
"Di sana sudah ada museum, tapi kami mau mengkhususkan yang lebih untuk pembelajaran bagaimana historisnya Palangka Raya, bagaimana kearifan lokal itu bisa diperkenalkan kepada masyarakat atau pengunjung," terangnya.
Rekomendasi wisata Palangka Raya Berikut ini adalah tiga tempat wisata di Palangka Raya yang saat ini direkomendasikan oleh Pj Wali Kota:
1. Kereng Bangkirai Sungai
Kereng Bangkirai adalah destinasi favorit wisata susur sungai di rawa gambut Palangka Raya.
BACA JUGA:Menyelusuri Keindahan Sukabumi, Destinasi Wisata Baru yang Sedang Viral, Simak!
Pemandangan alam di kiri kanan jalur susur sungai masih asli, dengan keindahan air hitam rawa yang jernih.
Tidak hanya bisa berwisata sambil susur sungai, di sana juga ada pusat penelitian, kawasan lahan gambut.
Lokasi wisata Susur Sungai Kereng Bangkirai terletak Jalan Kereng Bangkarai, Sebangau, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Tempat ini juga sekaligus pintu masuk utama menuju Taman Nasional Sebangau.
BACA JUGA:Wisata Pemandian di Semarang yang Banyak Sekali Manfaat, Simak!
Tiket Masuk dan Aktivitas Jarak menuju destinasi wisata Kereng Bangkirai adalah sekitar 30 menit dari pusat Kota Palangka Raya.
Wisata Susur Sungai Kereng Bangkirai kerap menjadi spot hunting foto bagi pencinta fotografi.
Di tempat tersebut juga ada tempat panggung pergelaran budaya dan juga wisata kuliner.
2. Bos Nyaru Menteng
Selanjutnya, tempat wisata unik yang mungkin belum banyak diketahui orang adalah Penangkaran Orang Utan Bos Nyaru Menteng, yang dikelola oleh Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) yang berdiri sejak 1991.
BACA JUGA:Wisata Berbasis Masyarakat, Kisah Keberhasilan Desa Pujon Kidul!
Tak hanya sekedar melihat orang utan dari habitat aslinya. Kamu juga bisa berinteraksi secara langsung dengan orang utan yang hidup di penangkaran Nyaru Menteng ini.
Jadi bagaimana orang utan itu supaya bisa dilepasliarkan di alam bebas.
Karena tidak semua yang dilepasliar bisa survive, harus diberikan pembelajaran dulu. Bagaimana cara makannya, cara hidupnya, baru dilepas.
Satwa itu hasil penyelamatan dari area hutan terbakar, tersesat akibat habitatnya rusak, hingga yang sempat dipelihara warga maupun hasil eksploitasi manusia.
BACA JUGA:Wisata Berbasis Masyarakat, Kisah Keberhasilan Desa Pujon Kidul!
Destinasi wisata ini terletak di Kompleks Arboretum Nyaru Menteng, Jalan Tjilik Riwut Km 28, Tumbang Tahai, Bukit Batu, Kota Palangka Raya.
3.Batu Banama
Kemudian, ada Batu Banama yang merupakan salah satu bukit yang masuk ke dalam kawasan cagar alam. Lokasi batu ini mempunyai ketinggian sekitar 190 mdpl.
Panorama tersebut bisa membuat pengunjung melihat keindahan alam serta merasakan sensasi panjat tebing,
Batu Banama, semacam batu gunung jadi wisata alam. Tapi di sana ada nilai historis, mistisnya juga ya.
Karena budaya dayak ini kan kental dengan wisata religi, adat istiadat, kearifan lokal itulah kami perkenalkan kepada pengunjung.
Untuk sampai puncak, waktu yang ditempuh sekitar 20 menit dengan jalan santai, menapaki 600 anak tangga, selebihnya jalan menanjak dengan dikelilingi pepohonan.
Pada bagian atas terdapat pendopo, pura tempat sembahyang umat Hindu, dan situs Kaharingan yang disakralkan.
Nama Banama sendiri artinya adalah Perahu. Sehingga tempat ini mempunyai cerita tersendiri yang turun temurun bagi masyarakat lokal Dayak Kalteng, bagaimana asal mula adanya Batu Banama.*