Atap prisma beratap limasan segi enam di bagian depan memberikan kesan megah, sementara bagian belakang berbentuk persegi panjang dengan atap limasan menyerupai trapesium.
Meskipun mengalami kerusakan total pada tahun 1912 karena konflik internal, Kedaton Kie berhasil dibangun kembali dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya.
BACA JUGA:Wajib Dicoba, Inilah 10 Wisata Kuliner Pagaralam yang Murah dan Enak
Menjaga Penggalan Sejarah
Lima istana tersebut hanya sebagian kecil dari kekayaan sejarah Indonesia.
Nama-nama kerajaan dan kesultanan yang disebutkan juga hanya sebagian kecil dari entitas-entitas sejarah yang pernah berdiri di Nusantara.
Terlepas dari perbedaan struktur pemerintahan antara kerajaan dan kesultanan, keduanya memiliki peran penting dalam membentuk sejarah dan budaya Indonesia.
Kesultanan cenderung mengusung konsep Islam, sementara kerajaan lebih condong kepada konsep keagamaan Hindu dan Buddha.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Pulau Pahawang yang Sangat Mengagumkan, Cocok untuk Akhir Pekan!
Namun, tidak jarang pula terjadi percampuran konsep di beberapa pemerintahan.
Misalnya, Kerajaan Luwu yang meski bercorak Islam, tetap menggunakan sistem pemerintahan kerajaan.
Selain itu, banyak kerajaan dan kesultanan kecil yang tidak termasuk dalam daftar, seperti Tuban, yang berada di bawah kekuasaan kerajaan atau kesultanan lain.
Jejak Sejarah di Seluruh Nusantara
Penting untuk diingat bahwa istana-istana ini bukanlah satu-satunya peninggalan sejarah yang dapat kita temui di Nusantara.
BACA JUGA:Memanjakan Mata Dengan Eksplorasi Wisata Alam Wayang Windu Panenjoan
Indonesia dipenuhi dengan kerajaan-kerajaan kecil, kesultanan, dan kebudayaan yang unik.