Ketika itu, wilayah Depok masih berupa hutan belantara.
Dengan bantuan para budaknya yang beradal dari berbagai suku daerah, Chastelein membabat hutan untuk membuka lahan garapan.
Cakupan wilayah Depok sangat luas, mulai dari seluruh kawasan Depok sekarang, Pasar Minggu di Jakarta Selatan, hingga Gambir di Jakarta Pusat.
Para penduduk pertama yang mendiami Depok adalah para budak milik Chastelein.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Terbaik di Semarang untuk Liburan Lebaran yang Tak Terlupakan!
Depok memiliki presiden pertama pada tahun 1913 dengan nama pemerintahan Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok.
Para presidennya dipilih secara demokratis oleh rakyat.
Pusat pemerintahannya berada di titik Kilometer 0 yang ditandai oleh Tugu Depok.
Tak jauh dari situ, berdiri gedung pemerintahan yang kini difungsikan sebagai Rumah Sakit Harapan.
BACA JUGA:Pesona Alam Trenggalek, 6 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Jawa Timur!
Presiden hanya menjabat selama tiga tahun saja.
Presiden pertama Depok adalah Gerrit Jonathans yang menjabat pada tahun 1913.
Setelah itu terdapat tiga presiden yang memimpin, antara lain Martinus Laurens yang menjabat pada 1921, Leonardus Leander yang menjabat pada 1930, dan Johannes Matjis Jonathans yang menjabat pada 1952.
Sangat disayangkan, sama sekali tidak ditemukan catatan terperinci dari masing-masing presiden di masa pemerintahannya.
BACA JUGA: Mengungkap Keindahan Desa Wisata Indonesia, Destinasi Damai di Tengah Hingar-Bingar Kota!
Chastelein adalah sosok penganut katholik yang taat, tidak heran jika ia memiliki sikap yang dermawan pada para budaknya.