Tiga tahun kemudian, barulah dia bertemu lagi dengan Enrique.
Tapi sang mentor kini harus dihadapi sebagai musuh.
Bagi Enrique sendiri, ini akan menjadi momen ketiga dan keempat kalinya menghadapi Barca sebagai pelatih lawan
Dua kesempatan terdahulu dijalani pria 53 tahun itu saat menakhodai Celta Vigo yang berujung kekalahan dobel 0-3 di Liga Spanyol 2013-2014.
BACA JUGA:Kehancuran Bayern Munchen, Bayer Leverkusen Menuju Gelar Juara Bundesliga
Selain reuni Xavi-Enrique, partai PSG vs Barcelona mengapungkan lagi dua momen manis-pahit bagi Blaugrana.
Kenangan melakoni remontada alias kebangkitan terhebat dalam sejarah Liga Champions bakal terus membekas, juga ketika masih dipoles Enrique.
Pada 2016-2017, Barca membalas kekalahan 0-4 di Paris dengan kemenangan sarat kontroversi pada leg kedua di Camp Nou lewat skor 6-1.
Sang pencetak gol penentu kala itu, Sergi Roberto, masih bertahan di skuad Barcelona sekarang, pun kiper Marc-Andre ter Stegen.
BACA JUGA: Leverkusen Berpotensi Juara Bundesliga, Alonso Fokus Kami Tetap di Liga Europa
Adapun kenangan pahit yang memayungi El Barca ialah saat tersiksa di tangan rival yang sama pada babak 16 besar musim 2020-2021.
Pada Liga Champions era COVID-19, Barca keok 1-4 di Camp Nou akibat hattrick spektakuler Kylian Mbappe, yang membayar tuntas gol penalti Leo Messi.
Pada leg kedua di Paris, Messi kembali cetak gol tapi tak cukup karena sekadar menyamakan skor 1-1 untuk membalas penalti Mbappe.
Secara total, Barca dan PSG bertemu 13 kali di kejuaraan antarklub Eropa.
BACA JUGA:Arsenal Menang Kontroversial, Brighton setelah Penalti yang Diperdebatkan
Raksasa Catalan unggul tipis dengan 5 kemenangan berbanding 4 milik Paris, sedangkan sisanya imbang.