Benteng Merah! Menjelajahi sejarah di balik Bangunan Peninggalan di India

Sabtu 06 Apr 2024 - 15:38 WIB
Reporter : dwi
Editor : dwi

Apalagi di bawah pemerintahan Akbar Agung, Kerajaan Mughal tumbuh menjadi kerajaan yang kuat dan makmur.

Bangunan-bangunan besar dan karya seni menjadi simbol penting pencapaian Mughal.

Hal ini khususnya terjadi pada masa pemerintahan Shah Jahan, yang menugaskan sejumlah proyek bangunan penting, termasuk Masjid Agung Agra.

BACA JUGA:4 Fakta Menarik Benteng Keraton Jogja

BACA JUGA:Petualangan Seru di Gunung Bunter: Destinasi Wisata Alam dengan Spot Selfie di Atas Awan yang Menggugah

Dia memerintahkan pembangunan Benteng Merah ketika dia memindahkan ibu kota kekaisaran dari Agra ke Delhi pada tahun 1638.

Ini terjadi sekitar waktu yang sama ketika proyek bangunan Shah Jahan yang paling terkenal selesai - mausoleum Taj Mahal, yang dibangun untuk pertama kalinya.

Istri yang meninggal saat melahirkan.

Bahkan, Shah Jahan menugaskan arsitek yang sama, Ustad Ahmad Lahori, untuk membangun Benteng Merah.

BACA JUGA:Purwokerto, Mengungkap Pesona Alam dan Budaya yang Memikat untuk Liburan Keluarga!

BACA JUGA:Wisata Alam Pantai Torohudan, Pesona Pantai di Gunungkidul yang Bikin Kamu Betah

Gabungan kompleks benteng dan istana, dimaksudkan untuk menjadi pusat pemerintahan di ibu kota baru.

Dibutuhkan waktu 10 tahun untuk menyelesaikannya, dengan penyelesaian konstruksi pada tahun 1648.

Bangunan ini kemudian menjadi pusat kehidupan di ibu kota Old Delhi (saat itu dikenal sebagai Shahjahanabad), tempat tinggal utama kaisar Mughal selama hampir 200 tahun, dan sebuah simbol kuat pemerintahan Mughal.

Di dalam tembok setinggi 75 kaki terdapat tata ruang istana, kanal, taman, dan bahkan masjid megah yang rumit.*

Kategori :