PAGARALAMPOS.CO - Permintaan akan tapai di bulan suci Ramadhan ini terbilang cukuplah tinggi. Inilah yang menjadi alasan bagi pelaku usaha rumahan dikelola Mis, selalu berupaya untuk memenuhi permintaan pasar.
BACA JUGA:Keutamaan Melakukan I’tikaf pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Bahkan setiap hari Mis mengolah bahan baku ubi kayu, untuk kemudian diolah jadi tapai hingga menghabiskan 25 kilogram ubi/ketela. “Ya, dalam sehari itu, kita bisa menghabiskan sekira 25 kilogram ubi yang dimasak menggunakan 4 kuali besar. Setelah didiamkan selama kurang lebih 2 hari dan diberi ragi, kemudian tapai yang telah jadi kita masukkan dalam kemasan,” ujar Mis.
BACA JUGA:Momentum Sinergi Pemerintah dengan Jajaran Kepolisian
Dalam satu bungkus tapai yang telah dikemas, diakui Mis dirinya biasa menjual di harga Rp15 ribu. “Alhamdulillah, permintaan tapai di bulan puasa ini tergolong cukup tinggi. Bahkan dalam semalam itu ada yang sudah memborong, dengan pembeli berasal dari daerah luar Pagaralam, semisal Lahat, Empat Lawang hingga Tanjung Sakti,” ujarnya.
BACA JUGA:Sidang PHPU Cara Merawat Nalar Publik
Fitri, salah seorang konsumen mengatakan bulan suci Ramadhan untuk berbuka puasa rasanya cukup nikmat jika berbuka dengan makan yang manis-manis. “Dan tapai ini menjadi pilihan yang cocok sekali. Rasanya pas, harga jualnya pun sangat terjangkau dan bersahabat,” tutupnya. (*)