Tak Izinkan Pemain Buka Puasa di Tengah Laga
Liga Prancis--pagaralampos
PAGARALAMPOS.CO - Eks penyerang Chelsea, Demba Ba, mengkritik otoritas Liga Prancis yang tidak memberikan izin kepada pemain Muslim untuk berbuka puasa di tengah pertandingan. Kontroversi mencuat di Liga Prancis ketika kompetisi memasuki periode Ramadan seperti sekarang ini.
Para pemain klub Ligue 1 yang menjalankan ibadah puasa berhadapan dengan aturan ketat yang diterapkan otoritas kompetisi. Tak seperti di sejumlah negara top Eropa, tiga kompetisi lapis teratas Prancis tidak memberikan ruang kepada pemain Muslim yang berpuasa untuk mendapatkan waktu berbuka sejenak di tengah pertandingan.
BACA JUGA:Tawarkan Kesejukan dengan Beragam Varian Rasa
Hal serupa bertentangan dengan kompetisi elite lain, contohnya di Liga Inggris, Jerman, atau Belanda. Otoritas Premier League, misalnya, mengizinkan pemain membatalkan puasa di tengah pertandingan. Mereka diperbolehkan melakukannya dalam jeda yang "natural" selama pertandingan.
Contoh waktu jeda natural itu misalnya dalam momen hendak mengambil lemparan ke dalam, saat ada pelanggaran, ataupun jelang tendangan ke gawang. Waktu singkat itu biasanya mereka manfaatkan dengan minum atau makan kurma, pisang, dan gel energi.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan Sumsel Turun Hingga 11,78%
Di Prancis, atas dasar prinsip netralitas dalam sistem yang sekuler, Ligue 1 ikut tunduk dengan konstitusi. Tapi di mata sejumlah pemain, hal tersebut dianggap diskriminasi. Opini tajam diutarakan Demba Ba, eks bomber Senegal yang lahir dan mengawali karier profesional di Prancis.
Pria 38 tahun yang gantung sepatu pada 2021 itu menyebut Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) bersikap "anti-Ramadan" dengan segala kebijakan kontroversial yang bikin sulit pemain Muslim. “Prancis telah menolak buat memberikan jeda dalam pertandingan untuk berbuka puasa, tidak seperti liga semodel Premier League," ucap Ba. (*)