Pj Wako Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2023
Dengan Angka 5,40 Persen --Pagaralam Pos
*Pagaralam, Kota dengan Kenaikan IPH Tertinggi Sumsel
*Dengan Angka 5,40 Persen
Pj Walikota Pagar Alam H Lusapta Yudha Kurnia SE MM mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi tahun 2023 bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia melalui Video Conference (Vidcon), bertempat di Ruang rapat Besemah Tige, Kantor Walikota Pagar Alam, Senin (13/11).
Disampaikan Menteri Dalam Negeri bahwa Inflasi Indonesia secara global terkendali dengan baik, yaitu pada angka 2,56 persen year on year (y-o-y).
Untuk month on month (m-o-m) di bulan Oktober 2023 Indonesia mengalami inflasi pada angka 0,17 persen, dengan komoditas utama penyebab inflasi di Oktober yaitu Beras, Cabai Rawit, Cabai Merah, dan Gula Pasir.
BACA JUGA:Tekan Harga, Gerakan Kembali GSMP
Diinformasikan juga untuk Indeks Perkembangan Harga (IPH) M2 November 2023 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kota Pagar Alam disebutkan sebagai Kota dengan kenaikan IPH tertinggi pada angka 5,40 persen.
Dengan komoditas penyumbang utama IPH menurut wilayah yaitu Cabai Merah, Jeruk dan Cabai Rawit sebagai komoditas andil terbesar inflasi.
Menanggapi hal tersebut, Pj Walikota Pagar Alam H Lusapta Yudha Kurnia SE MM menjelaskan, jika harga naik tersebut diakibatkan oleh pandemi Elnino yang berkepanjangan.
BACA JUGA:Kuatkan Sinergitas, Capai Tujuan Bersama
Sehingga mengakibatkan gagal panen oleh petani, yang mengakibatkan Kota Pagar Alam menyuplai cabai dari pulau Jawa dengan biaya transportasi tinggi sehingga harga distribusinya tinggi di Kota Pagar Alam.
“Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam akan berupaya untuk menekan harga/angka tersebut dengan beberapa upaya seperti mensosialisaikan kepada petani mengenai asuransi pertanian, mengaktifkan kembali cool storage (Pendingin) untuk menyimpan cadangan makanan.
Serta kembali menggerakan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), untuk kesejahteraan masyarakat kota Pagar Alam,” tandasnya. (Adv)