Turunkan Harga Beras Menjelang Ramadan
Turunkan Harga Beras Menjelang Ramadan--Net
BOGOR – Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mendorong pemerintah mempercepat langkah penurunan harga beras menjelang Ramadan.
Adapun harga beras melonjak hingga Rp 16 ribu per liter untuk kualitas medium di pasar tradisional.
Selain itu, keterbatasan penjualan beras premium kemasan 5 kg dan 10 kg Rp 13.900 per kilogram di ritel. “Menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini, harga beras terlalu tinggi dan sangat memberatkan masyarakat,” ujar Atang, dalam keterangannya, Minggu (25/2).
BACA JUGA:Bersihkan Gorong-gorong Biang Pemicu Banjir
Menurut Atang, ada empat langkah untuk mengatasi ini, terutama merilis cadangan beras pemerintah (CBP). Langkah pertama, Pemkot minta gelontoran beras dari Bulog.
Selain stok reguler, Bulog punya cadangan beras pemerintah yang bisa disalurkan dalam kondisi darurat.
Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah memastikan kendala distribusi diurai dengan cepat melalui Badan Pangan Nasional yang dapat terkoneksi dengan beberapa kementerian dan lembaga, sekaligus untuk memotong rantai distribusi dari pemasok hingga sampai ke pasar.
BACA JUGA:Selalu Jaga Etika dalam Berlalulintas
Pemerintah, dapat mempergunakan berbagai teknologi informasi untuk memantau jalannya distribusi pangan, khususnya beras.
Sehingga meminimalisir potensi penimbunan, waktu pengiriman, dan moda transportasi yang tepat di tengah cuaca musim penghujan.
BACA JUGA:Sejarah! Harga Kopi Tembus Rp50 Ribu
“Sudah saatnya kontrol masalah distribusi dapat dipecahkan dengan cepat hasil kolaborasi antar lembaga dan bantuan teknologi,” kata Atang.
Langkah ketiga, operasi pasar pangan murah lebih masif karena keterjangkauan daya beli masyarakat sangat penting untuk menghindari gejolak ekonomi dan sosial. (net)