Film '3 SRIKANDI', Kisah Perjuangan Atlet Panahan Indonesia
Film '3 SRIKANDI', Kisah Perjuangan Atlet Panahan Indonesia-tribunnews.com-tribunnews.com
PAGARALAMPOS.CO- Film ini mengisahkan perjuangan tiga pemanah putri Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Seoul 1988. Mereka digembleng melalui Pelatnas di Sukabumi.
Dari hasil gemblengan itu, Indonesia berhasil menambah perolehan medali emas di cabang olahraga panahan.
Film 3 Srikandi dirilis pada 4 Agustus 2016. Ceritanya digubah oleh Swastika Nohara dan Iman Brotoseno.
Iman juga menjadi sutradar untuk film ini. Dengan mengambil durasi 2 jam 1 menit, film 3 Srikandi menampilkan akting dari i Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan dan Tara Basro.
BACA JUGA:Daun Ajaib 5 Cara Menggunakan Daun Putri Malu Dalam Perawatan Kesehatan
Rating film ini berada pada skor 6.5/10 melalui situs IMDb. Sinopsis Film 3 Srikandi Film 3 Srikandi menceritakan tentang perjuangan tiga pemanah putri Indonesia yang berjuang dalam Olimpiade Seoul 1988 di Korea Selatan.
Mereka adalah Nurfitriyana, Lilies, dan Kusuma. Mereka bertekad mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Ketiga dilatih oleh Donald Pandiangan.
Dulunya, Donald juga menjadi pemanah tapi memutuskan mengundurkan diri. Penyebabnya, saat dirinya dipersiapkan untuk mengikuti pertandingan ke Moskow ternyata gagal berangkat karena situasi politik yang tidak memungkinkan.
Beberapa tahun berjalan, akhirnya tim panahan Indonesia memerlukan pelatih untuk mempersiapkan para atlet yang ikut Olimpiade Seoul 1988.
BACA JUGA:Film Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar, Kisah Getir di Balik Sosok Motivator Tangguh
Kala itu Donald dihubungi dan bersedia lematih. Dia pun bergabung dengan tim panahan dan membantu proses seleksi Pelatnas.
Dalam seleksi dipilih nama Nurfitriyana, Lilies, dan Kusuma sebagai atlet yang akan digembleng melalui Pelatnas di Sukabumi.
Sayangnya, para atlet tersebut memiliki kendala dari sisi keluarga mereka. Ayah dari Nurfitriyana tidak suka anaknya terjun di bidang olahraga.
Dia lebih suka jika Nurfitriyana serius untuk bersekolah. Di sisi lain, keluarga dari Kusuma juga tidak ingin dirinya ikut Pelatnas lantaran saat itu diterima dalam seleksi PNS.