Membongkar Misteri Sumba, Keberadaan Gajah Mini dan Kadal Raksasa

Membongkar Misteri Sumba, Keberadaan Gajah Mini dan Kadal Raksasa--

Membongkar Misteri Sumba: Keberadaan Gajah Mini dan Kadal Raksasa

PAGARALAMPOS.CO - Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Salah satu wilayah yang menarik perhatian dunia adalah Sumba, sebuah pulau di Nusa Tenggara Timur. 

Sumba dikenal sebagai “dunia yang hilang” karena menyimpan rahasia sejarah evolusi hewan yang unik dan langka.

Para ilmuwan menemukan bahwa Sumba pernah menjadi rumah bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah pada ribuan tahun lalu. 

BACA JUGA:Mau Tau Performa Kawasaki Ninja ZX-4RR? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Beberapa di antaranya adalah gajah mini, tikus, kadal raksasa, dan spesies komodo. 

Fosil-fosil hewan ini ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Zoological Society of London (ZSL) dari tahun 2011 hingga 2014.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ‘Proceedings of the Royal Society B’. 

Laporan ini mengungkapkan bahwa fosil-fosil hewan tersebut hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu. 

BACA JUGA:Juventus Mengakui Keunggulan Udinese Pada Ajang Liga Italia 2023-2024

Laporan ini juga menunjukkan kemungkinan bahwa hewan-hewan langka tersebut berasal dari Sumba, bukan dari pulau lain.

Salah satu bukti yang mendukung hal ini adalah penemuan fosil komodo di Sumba. Komodo saat ini hanya ditemukan di Pulau Komodo, Flores. 

Namun, fosil komodo di Sumba menunjukkan bahwa hewan ini pernah menyebar di wilayah yang lebih luas. 

Hal ini menimbulkan asumsi bahwa komodo sebenarnya berasal dari Sumba, dan kemudian terisolasi di Pulau Komodo karena perubahan iklim dan geologi.

BACA JUGA:Bek Timnas Indonesia Sandy Walsh, Sudah Menunggu Thom Haye Untuk Bergabung ke Skuad Garuda

Sumba merupakan bagian dari kepulauan yang disebut ‘Wallacea’. Nama ini diberikan oleh biologis Alfred Russel Wallace yang pertama kali memetakan wilayah ini berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.

Wallacea mencakup Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram.

Wilayah Wallacea memiliki keunikan tersendiri karena terletak di antara dua benua, Asia dan Australia. 

Wilayah ini juga terpisah oleh laut dalam yang menghalangi pertukaran spesies antara kedua benua. 

BACA JUGA:GPX Drone 150 Mengguncang Pasar Skutik Premium! Nmax dan PCX Jadi Ketar Ketir!

Akibatnya, banyak hewan yang berevolusi secara terpisah di Wallacea, dan membentuk spesies yang endemik dan berbeda dari tempat lain.

Salah satu contoh yang paling terkenal adalah ‘hobbit’ atau Homo floresiensis. Makhluk ini adalah spesies manusia purba yang ditemukan di Flores pada tahun 2004. 

Hobbit memiliki tubuh yang sangat kecil, sekitar satu meter, dan otak yang seukuran jeruk. Hobbit diyakini hidup di Flores hingga sekitar 50.000 tahun yang lalu, bersamaan dengan manusia modern.

Riset tentang Sumba dan Wallacea masih sangat terbatas. Banyak fosil dan kehidupan liar yang belum terungkap.

BACA JUGA:GPX Drone 150 Mengguncang Pasar Skutik Premium! Nmax dan PCX Jadi Ketar Ketir! 

Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut bisa dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang evolusi spesies di wilayah ini.

Penemuan di wilayah ini bisa memberikan wawasan yang menakjubkan tentang dunia yang hilang. 

Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi, namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern. 

Sumba dan Wallacea adalah warisan alam yang harus kita lestarikan dan pelajari.

BACA JUGA:GPX Drone 150 Mengguncang Pasar Skutik Premium! Nmax dan PCX Jadi Ketar Ketir!

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan beritahu saya. Saya senang bisa membantu Anda.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan