Film Seven Years in Tibet, Perjalanan Hidup Seorang Pendaki

Film Seven Years in Tibet, Perjalanan Hidup Seorang Pendaki-cultura.id-cultura.id

PAGARALAMPOS.CO- Film ini bercerita tentang perjalanan hidup Heinrich Harrer (Brad Pitt), seorang pendaki gunung dan ahli geografi asal Austria yang bertekad untuk menaklukan puncak Nangan Parbat, salah satu puncak tertinggi di pegunungan Himalaya.

Di antara banyak film yang dibintangi oleh Brad Pitt, mungkin film ini menjadi film yang kurang naik ke permukaan.

Kendati tergolong film klasik rilisan tahun 1997, film arahan Jean-Jacques Annaud ini masih menjadi film biopik yang bagus, memberi wawasan sejarah, serta penuh akan nilai-nilai kehidupan di dalamnya.

BACA JUGA:Film ‘The Himalayas’, Kisah Haru Persahabatan Pendaki Gunung

Petualangan Menemukan Kedamaian

Rencana ekspedisi Heinrich Harrer untuk mendaki puncak Nangan Parbat didukung penuh oleh rezim Nazi yang waktu itu menguasai Austria, mengingat rekam jejak Heinrich yang sebelumnya telah menaklukan puncak Eiger di pegunungan Alpen.

Oleh karena itu Heinrich pada akhirnya berangkat dengan disponsori oleh partai Nazi. Seperti halnya film biopik lain, ada perbedaan antara sumber asli cerita Heinrich dan yang digambarkan di film.

Di film, Heinrich tidak menyukai dan cenderung kontra terhadap rezim Nazi di Austria. Namun dalam bukunya yang berjudul “The White Spider” (1959), Heinrich sendiri ternyata merupakan anggota partai Nazi dengan pangkat sersan.

Meninggalkan istrinya yang sedang hamil, Heinrich bersama timnya yang dipimpin oleh Peter Aufschnaiter (David Thewlis) berangkat menjalankan ekspedisi.

BACA JUGA:Film Meru (2015), Penaklukan Puncak Meru

Namun saat mencapai kaki gunung Nanga Parbat, kru Heinrich terpaksa harus turun gunung karena cuaca buruk.

Tidak hanya sampai situ, petaka terus mengikuti kru ekspedisi Heinrich saat mereka malah ditangkap oleh tentara India karena mengetahui bahwa mereka merupakan anggota Nazi.

Beberapa kali Heinrich dan krunya berusaha melarikan diri namun selalu berakhir gagal. Akhirnya pada tahun 1944, Heinrich dan Peter berhasil kabur dan melarikan diri ke Tibet.

Saat mencapai Lhasa, ibu kota Tibet, mereka memutuskan untuk menetap sementara sembari mencari jalan untuk pulang ke Austria di tengah gejolak perang dunia II.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan