Mazda Indonesia Rilis MX-30, Mobil Listrik Jepang Rp 800 Jutaan, Ini Dia Keunggulannya!
Mazda Indonesia Rilis MX-30, Mobil Listrik Jepang Rp 800 Jutaan, Ini Dia Keunggulannya!--foto: kolase pagaralampos.co
KORANPAGARALAMPOS.CO - Setelah memperkenalkan mobil listriknya secara global pada 2019, Mazda akhirnya resmi meluncurkan MX-30 di Indonesia pada Senin, 11 November 2024.
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Mazda di Indonesia, menyebutkan bahwa meski MX-30 menggunakan tenaga full elektrik, kendaraan ini tetap mempertahankan filosofi berkendara ala Jinba-Ittai yang menjadi ciri khas Mazda.
Kolaborasi Ideologi dan Teknologi Modern
Ricky Thio, Chief Operating Officer (COO) PT EMI, menjelaskan bahwa MX-30 dirancang sebagai mitra berkendara sehari-hari dengan menggabungkan desain KODO dan filosofi Jinba-Ittai.
BACA JUGA:Hyundai Siapkan Deretan Mobil Hybrid untuk Pasar Indonesia, Ini Dia Mobilnya!
"Sebagai kendaraan yang semakin sering digunakan, semakin terasa kenyamanan dan keunikannya, seolah menjadi bagian dari diri pengemudi," kata Ricky Thio dalam konferensi pers peluncuran.
MX-30 tampil dengan desain minimalis namun elegan, menawarkan pengalaman berkendara yang menyenangkan.
Pada bagian eksterior, desain KODO yang dinamis berpadu dengan pintu freestyle unik ala Mazda RX-8, memberikan kemudahan akses bagi penumpang di baris kedua.
Dimensinya yang ringkas, ditambah dengan body cladding tebal dan profil ban 215/55 yang dipadukan dengan velg 18 inci dual tone, menambah kesan tangguh pada BEV pertama dari pabrikan asal Hiroshima ini.
BACA JUGA:Plus-Minus Honda Jazz Generasi Kedua, Mobil Bekas yang Tetap Menarik, Ini Penjelasannya!
Interior Minimalis dan Berkelas
Masuk ke dalam kabin, Mazda MX-30 menawarkan desain interior yang minimalis namun tetap terkesan mewah.
Bahan-bahan daur ulang digunakan untuk menjaga kelestarian lingkungan, sementara material cork (sumbat gabus kayu) pada konsol tengah menjadi sentuhan istimewa.
Cork ini merujuk pada sejarah panjang Mazda yang dimulai pada tahun 1920 dengan perusahaan Toyo Cork Kogyo, yang memproduksi bahan gabus.