Misteri Gunung Padang, Kaitannya Antara Benda Diduga UFO dan Peradaban Kuno? Ini Faktanya!

KORANPAGARALAMPOS.CO - Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, telah lama menjadi pusat kontroversi dan penelitian.

Dikenal sebagai salah satu situs megalitik yang paling misterius di dunia, Gunung Padang dianggap oleh sebagian peneliti sebagai situs kuno yang mungkin lebih tua dari Piramida Giza di Mesir.

Beberapa teori mengusulkan bahwa Gunung Padang adalah struktur buatan manusia yang sangat tua, bahkan mungkin piramida tertua di dunia.

Namun, berita terbaru yang beredar tentang penarikan publikasi ilmiah yang menyebutkan Gunung Padang sebagai piramida tertua memunculkan kembali spekulasi dan pertanyaan mengenai kebenaran temuan tersebut.

BACA JUGA:Penemuan Makam Kuno dan Menhir di Gunung Padang, Jejak Sejarah Baru

Penelitian dan Kontroversi

Penelitian awal di Gunung Padang menggunakan berbagai metode geofisika dan ekskavasi arkeologi telah mengungkapkan bukti-bukti yang mendukung usia yang lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.

Namun, belum ada konsensus ilmiah yang mencapai kesepakatan mengenai usia sebenarnya atau tujuan pembangunan situs tersebut.

Ini menjadikan Gunung Padang sebagai subjek diskusi yang menarik dalam studi peradaban manusia, dengan spekulasi mengenai perannya dalam perkembangan budaya prasejarah.

BACA JUGA:Penemuan Logam Beraksara Misterius di Gunung Padang, Momen Bersejarah dalam Arkeologi

Beberapa waktu lalu, muncul berita bahwa publikasi ilmiah yang menyatakan Gunung Padang sebagai piramida tertua telah dicabut oleh Archaeological Prospection, sebuah jurnal online.

Penarikan publikasi ini menimbulkan keraguan tentang kebenaran temuan tersebut dan memicu perdebatan di kalangan ilmuwan dan peneliti.

Namun, bagi bangsa Indonesia, penarikan publikasi tersebut seharusnya tidak menjadi alasan untuk berkecil hati.

Para ahli purbakala Indonesia telah melakukan berbagai uji dan analisis menggunakan teknologi canggih, seperti geo radar dan geo listrik, untuk memetakan struktur bawah tanah di Gunung Padang.