Sejarah Akhir Hayat Mahapatih Gajah Mada. Moksa Terkepung Pasukan Majapahit

Sejarah Akhir Hayat Mahapatih Gajah Mada. Moksa Terkepung Pasukan Majapahit--Net

KORANPAGARALAMPOS.CO - Mahapatih Gajah Mada, terkenal dari Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, adalah salah satu tokoh yang paling disalahkan atas terjadinya Perang Bubat.

Peristiwa ini memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan Gajah Mada dan kerajaan Majapahit.

Perang Bubat menyebabkan gagalnya rencana pernikahan Raja Hayam Wuruk, yang pada saat itu masih belum menikah meskipun sudah berusia 23 tahun.

Gagalnya pernikahan Hayam Wuruk karena Perang Bubat membuat para pejabat istana Majapahit menyalahkan Gajah Mada, menganggapnya sebagai dalang dari peristiwa tersebut.

BACA JUGA:Torehkan Sejarah! Rifda Irfanaluthfi Melaju ke Olimpiade Paris 2024 Pada Juli Mendatang!

Atas dasar itu, mereka memerintahkan pasukan untuk mencari Gajah Mada dan memintanya mempertanggungjawabkan tindakannya.

Pasukan Majapahit kemudian mengepung rumah Gajah Mada.

Mereka meminta Gajah Mada untuk menyerahkan diri sebelum disergap oleh pasukan elite Majapahit.

Kisah ini mengakhiri perjalanan hidup Gajah Mada yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh penting dalam ekspansi dan kejayaan Majapahit.

BACA JUGA:Angker dan Horor! Inilah Kerajaan Gaib yang Melegenda dan Masih Dipercaya Kisahnya di Indonesia

Gajah Mada, yang menyadari situasi genting ini, memutuskan untuk tidak menyerahkan diri begitu saja.

Ia memilih untuk mengambil langkah drastis, yaitu moksa, sebuah konsep dalam tradisi spiritual Jawa dan Hindu yang berarti mencapai kesempurnaan dan meninggalkan dunia fana.

Moksa dianggap sebagai pencapaian tertinggi dalam spiritualitas di mana jiwa seseorang mencapai kebebasan mutlak dan menyatu dengan alam semesta.

Menurut beberapa catatan sejarah dan cerita rakyat, Gajah Mada melakukan ritual tertentu sebelum akhirnya moksa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan