Kaki Bengkak Karena Jantung, Penyebab, Gejala, Dan Penanganan Efektif

KORANPAGARALAM.POS- Pembengkakan kaki yang disebabkan oleh masalah jantung bisa mirip dengan kondisi medis lainnya.

Namun, memahami perbedaannya sangat penting agar penanganan yang tepat bisa diberikan dan untuk mencegah penyakit jantung semakin parah.

Pembengkakan kaki sering kali terjadi akibat kelelahan atau berdiri terlalu lama, tetapi kondisi ini tidak boleh dianggap remeh. Salah satu penyebab pembengkakan kaki adalah penyakit jantung.

Biasanya, kaki yang bengkak karena jantung disertai dengan gejala lain seperti kulit kaki yang terasa kaku, sesak napas, dan mual.

BACA JUGA:Manfaat Kesehatan Dari Konsumsi Daging Bebek

Pembengkakan ini terjadi karena jantung tidak mampu memompa darah secara efektif, menyebabkan penumpukan cairan di bagian tubuh yang paling rendah, yaitu kaki.

Penyebab Kaki Bengkak karena Jantung

Kaki bengkak akibat masalah jantung, dikenal sebagai edema perifer, terjadi karena jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh.

Ketika ini terjadi, aliran darah terganggu, menyebabkan penumpukan cairan di bagian tubuh yang paling rendah, yaitu kaki.

BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Kumur Air Garam Untuk Kesehatan Mulut Dan Tenggorokan

Seiring waktu, pembengkakan ini bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti betis, paha, rongga perut, dan paru-paru.

Kondisi ini diperparah oleh berkurangnya aliran darah ke ginjal, yang kemudian menyimpan cairan berlebih dan menyebabkan pembengkakan di berbagai area tubuh.

 Ciri-Ciri Kaki Bengkak karena Jantung

Meskipun mirip dengan pembengkakan umum, kaki bengkak akibat masalah jantung memiliki beberapa gejala khas:

BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Kumur Air Garam Untuk Kesehatan Mulut Dan Tenggorokan

- Kaki terasa berat dan sulit digerakkan

- Muncul cekungan pada bagian yang bengkak saat ditekan

- Kulit pada kaki yang bengkak terasa kencang dan hangat

- Kaki yang bengkak terasa nyeri

BACA JUGA:Cara Meningkatkan Sistem Imun Untuk Menjaga Kesehatan Anda

Gejala lain yang sering menyertai termasuk:

- Napas pendek saat beraktivitas atau berbarin