Masuk Tiga Provinsi dengan Kebutaan Terbanyak
OPERASI KATARAK: Menteri Sosial RI Tri Rismaharini meninjau pelaksanaan operasi katarak gratis di RSMH Palembang, belum lama ini. --pagaralampos.com
PAGRALAM POS, Palembang – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu dari 3 Provinsi yang memiliki tingkat kebutaan terbanyak bersama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur.
Hal ini dikatakan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini saat meninjau pelaksanaan operasi Katarak Gratis di Rumah Sakit Moh. Hosein (RSMH) Palembang.
“Meskipun tidak banyak Sumsel menjadi tiga daerah terbanyak yang mengalami kebutaan. Sehingga, hal ini menjadi alasan terlaksananya kegiatan ini,” kata Mensos saat dibincangi awak media.
BACA JUGA:‘Diteror’ Orderan Fiktif Makanan
Mantan Walikota Surabaya ini menjelaskan jika kegiatan operasi katarak dilaksanakan berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) terkait tingginya angka kebutaan di Indonesia banyak dialami masyarakat disekitar Pantai. Sehingga masyarakat tersebut terkena efek radiasi UV yang cukup tinggi.
“Seperti halnya di kota Palembang masyarakat yang tinggal disekitar Sungai Musi yang dikenal sebagai salah satu sungai terbesar. Patut hati - hati terhadap radiasi UV tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, katanya, kegiatan yang serupa akan diselenggarakan di seluruh Provinsi Indonesia. Karena dalam mencegah kebutaan ini menjadi prioritas, sebab apabila seseorang mengalami kebutaan dan menjadi maka dapat menyebabkan kerugian bagi negara.
BACA JUGA:Drama Korea Goodbye to Goodbye: Kisah Memilukan Dua Orang Ibu
“Sehingga, apabila seseorang mengalami kebutaan maka keluarga yang mengurusnya menjadi tidak produktif, dan dapat rugi hingga Triliunan rupiah bagi negara.
Maka dari itu, kegiatan seperti ini akan rutin dilakukan dan perlunya kerjasama dari seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholder) agar terus terlaksana,” ungkapnya.
Terkait penyelenggaraan Operasi Katarak Gratis, akan berlangsung selama dua hari dengan 101 peserta yang telah terdaftar. Namun Risma menjelaskan jika awalnya ada 400 orang yang mendaftar.
BACA JUGA:Keindahan Mempesona Air Terjun Efrata Di Sumatera Utara
“Mereka (299 orang) yang tidak lolos screening itu karena ada sebagian yang katarak yang belum perlu dilakukan penindakan, serta memiliki riwayat penyakit yang tidak memungkinan untuk dilakukan operasi,” katanya.
Masyarakat yang mengikuti kegiatan operasi katarak itu tidak seluruh berasal dari Kota Palembang, namun ada beberapa yang berasal dari luar kota itu.