Kelangkaan Gas 3Kg Tak Kunjung Teratasi

ANTREAN: Tampak warga rela berhujan-hujanan mengantre panjang untuk mendapatkan gas 3Kg subsidi.--pagaralampos.com

PAGARALAMPOS, Pagaralam – Permasalahan kelangkaan gas 3Kg bersubsidi di Kota Pagaralam, sampai saat ini masih belum teratasi. Setiap hari masyarakat Kota Pagar Alam harus keliling mencari Gas LPG, yang memang diperuntukkan untuk kalangan masyarakat miskin. 

Tidak hanya itu, masyarakat harus rela antri panjang, bahkan sampai malam dan hujan-hujanan hanya untuk bisa mendapat satu tabung gas 3 Kilogram tersebut.

Anehnya lagi setiap kali truk gas 3 kg tiba di pangkalan antrian masyarakat terus saja mengurai.

Bahkan tak jarang meskipun sudah antri sampai berjam-jam banyak masyarakat yang tak kebagian jatah gas melon tersebut.

BACA JUGA:Ratu Shima, Penguasa Tangguh yang Membangun Peradaban di Tanah Jawa!

Akibatnya mereka harus pulang tampa mendapatkan gas yang sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.

Akibat kondisi ini sudah ada beberapa masyarakat yang terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak makanan dirumah mereka.

“Kondisi ini sudah kami rasakan sejak sebelum hari saya Idul Fitri kemarin pak, tapi sampai saat ini masih saja terjadi. Apakah tidak ada solusi untuk masalah ini dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam,” ujar Ani (40) salah satu IRT Pagar Alam yang sedang antri gas 3 Kg.

Sebelumnya, kata Ani, dirinya tidak harus antri panjang untuk mendapatkan Gas melon tersebut. Hanya beli diwarung sudah dapat gas tersebut meskipun harganya Rp22.000 sampai Rp23.000 pertabung.

BACA JUGA:Mengisi Liburan dengan Berkemah dan Memancing di Wisata Parang Gombong!

“Harusnya pihak pangkalan dan agen saat gas sampai langsung saja dibagi setiap warung atau pengecer, jadi kami tidak perlu antri panjang. Namun kondisi saat ini diwarung gas tidak ada dan jika ada harganya sangat mahal,” katanya.

Arif (51), warga Pagar Alam lainnya, saat ini sudah tidak lagi menggunakan Gas 3 Kg untuk kebutuhan masak dirumahnya. Dirinya sudah menggunakan kayu bakar dengan tungku dari tanah untuk memasak.

“Daripada harus antri berjam-jam dan tidak ada jaminan dapat, jadi lebih baik menggunakan kayu bakar saja dek, yang penting masih bisa makan sayu hangat.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Terfavorit di Indonesia, Keindahan yang Tak Terlupakan!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan