Nasi Uduk Betawi, Wangi Serai yang Mengundang Selera Sejak Tutup Kukusan Dibuka
Nasi Uduk Betawi, Wangi Serai yang Mengundang Selera Sejak Tutup Kukusan Dibuka--
KORANPAGARALAMPOS.COM- Bagi orang Betawi, pagi belum lengkap tanpa aroma nasi uduk yang menggoda dari dapur pinggir jalan.
Nasi putih yang dimasak dengan santan, serai, daun salam, dan cengkih ini punya keharuman yang khas.
Wangi itu terasa lembut, tapi cukup kuat untuk membangunkan siapa pun yang masih malas beranjak.
Sekali dicicipi, gurihnya nasi uduk seolah memeluk lidah dengan kehangatan yang menenangkan.
BACA JUGA:Bikin Geleng-geleng! Begini Resep Roti Coklat Lembut dan Lumer di Mulut Rasanya Juara
Nasi uduk tak bisa dilepaskan dari budaya Betawi yang penuh warna dan keakraban.
Biasanya disajikan dengan telur balado, ayam goreng, bihun, sambal kacang, dan taburan bawang goreng.
Semua lauknya sederhana, tapi berpadu sempurna dengan rasa gurih nasi yang pulen dan lembut.
Setiap sendok menghadirkan harmoni rasa yang membuat siapa pun ingin menambah porsi kedua.
BACA JUGA:Bakso Malang, Hangatnya Kaldu yang Lebih dari Sekadar Mengusir Dingin
Di pasar tradisional Jakarta, penjual nasi uduk selalu ramai bahkan sejak fajar menyingsing.
Mereka menyajikan nasi hangat di bungkus daun pisang, aroma khasnya langsung menggoda dari jauh.
Pembeli datang bergantian, dari pekerja kantor hingga sopir angkot yang ingin sarapan cepat.
Suasana pagi terasa hidup, penuh tawa dan canda, ditemani harum santan dan kopi hitam panas.