Menurut Bambang, dalam banyak kasus, pemilik kendaraan di perkotaan sering kali mendapati jarak tempuh belum terpenuhi meskipun waktu penggunaan kendaraan sudah cukup lama.
Ini bisa disebabkan oleh penggunaan mobil di tengah kemacetan yang umum terjadi di kota besar.
“Untuk penggunaan mobil di dalam kota, biasanya dari sisi ketentuan jarak tempuh belum terpenuhi untuk ganti oli, tapi melihat dari waktunya sudah,” kata Bambang.
Kondisi lalu lintas perkotaan yang sering macet memang berpengaruh besar pada kondisi oli.
BACA JUGA:Honda City Type Z, Mobil Bekas yang Banyak Diminati di Pasar, Inilah Alasannya!
Meski mobil tidak berjalan jauh, mesin tetap bekerja keras karena berhenti dan bergerak secara berulang-ulang.
Situasi ini menyebabkan oli di dalam mesin terus bekerja, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kualitas dan efektivitas oli tersebut.
Bahkan jika jarak tempuh masih rendah, kualitas oli mungkin sudah menurun karena pemakaian di kondisi yang berat.
Menjaga Kualitas Oli dengan Penggantian Rutin
BACA JUGA:Biar Perpindahan Gigi Mobil Manual Mulus, Ini Dia Tekniknya!
Menurut Bambang, pergantian oli secara rutin penting untuk menjaga performa mesin.
Selain sebagai pelumas, oli mesin juga berfungsi untuk menjaga komponen mesin dari keausan dan panas berlebih.
Seiring waktu, oli bisa mengalami penurunan kualitas, baik karena kontaminasi partikel logam dari mesin maupun karena zat aditif di dalam oli yang mulai menurun fungsinya.
Oleh karena itu, meskipun jarak tempuh tidak tercapai, pergantian oli berdasarkan waktu tetap harus dilakukan demi menjaga kualitas dan kinerja mesin.
BACA JUGA:Penjualan Mobil Listrik BEV Cetak Rekor di Agustus 2024, BYD Memimpin Pasar, Ini Keunggulannya!
"Agar kualitas oli tetap terjaga, baiknya rutin diganti. Karena di dalam oli itu terdapat kandungan aditif juga yang mungkin kualitasnya sudah menurun seiring berjalannya waktu dan pemakaian. Jadi tinggal disesuaikan dari kedua patokannya tadi, mana yang lebih dulu terpenuhi," tambah Bambang.